Rabu, tepatnya pada 27 Oktober 2023 boleh dikatakan menjadi
hari yang tak akan bisa dilupakan oleh segenap warga SMAN 1 Siberut Selatan.
Betapa tidak, saat itu, warga sekolah mendapatkan kesempatan dalam pencanangan
gema sagu. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya Mentawai. Ini
karena makan pokok masyarakat Mentawai tempo dulu yang notabene adalah sagu.
“Kegiatan ini harus dijadikan rutinitas sekolah setiap
tahunnya. Dan gema sagu harus menjadi literasi budaya yang patut kita
pertahankan,” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumbar Wilayah VIII, Mulyadi
Wijaya.
Salah satu makanan yang dari sagu adalah kapurut sagu.
Sesuai dengan namanya, makanan ini menggunakan sagu sebagai bahan utamanya.
Kapurut sendiri terbuat dari tepung sagu yang sudah agak mengeras serta
memiliki warna kecoklatan.
Secara umum, kapurut ini terbagi atas dua jenis. Pertama
adalah kapurut yang tak memiliki campuran bahan apapun, lalu ada kapurut yang
menggunakan campuran bahan lain ketika pembuatannya, misalnya garam atau
kelapa.
Sekilas, bila kita melihat kapurut sagu ini bentuknya mirip
dengan lontong karena sama-sama diselubungi dengan daun dan berbentuk silinder.
Untuk daun yang digunakan sebagai pembungkus dari kapurut ini adalah daun sagu.
Untuk membuat kapurut, pertama sagu disaring terlebih
dahulu, kemudian tepungnya tersebut dibungkus menggunakan daun sagu. Dalam
tahap ini, bisa ditambahkan garam atau kelapa parut sesuai selera. Setelahnya,
kapurut pun dibakar selama kurang lebih 15-20 menit.
Pada kesempatan ini, juga dilakukan pembagian hadiah dan
unjuk karya siswa. Ini bertujuan untuk memotivasi para siswa agar terus
melakukan inovasi melalui berbagai karya yang dilahirkan. Selain itu, ini juga
merupakan salah satu upaya menghadapi tantangan zaman yang semakin modern.
Pada kegiatan yang dihadiri sekitar 780 siswa, 65 guru dan
lebih dari 50 orang undangan yang terdiri dari pastor, pendeta, alim ulama,
kepala SD, SMP, SMA dan SMK, camat, polisi, TNI, alumni dan sebagainya itu,
juga diadakan makan siang bersama, mencicipi pengganan yang terbuat dari sagu,
yakni kapurut. Ini sebagai ajang untuk menjalin hubungan silaturahmi antar
masyarakat, warga pendidikan dengan unsur mupika dan aparat keamanan.
Selain pelaksanaan kegiatan gema sagu tersebut, kegiatan ini
juga sebagai ajang untuk memperingati HUT SMAN 1 Siberut Selatan. Dengan
harapan, terjalin keakraban antar warga sekolah dengan lingkungannya.
Jika dikaji lebih dalam, makan sagu sangat baik untuk
menjaga kesehatan. Di mana, manfaat sagu mampu menjaga kandungan gula dalam darah,
menekan kolesterol dan sebagainya. Selain itu, secara finansial, harga sagu
juga lebih murah dari beras, dan juga mudah di dapat.
Seperti diketahui, sagu menjadi salah satu tumbuhan yang
tumbuh subur di Kepulauan Mentawai. Dengan begitu, sagu pun menjadi salah satu
sumber pangan yang menjadi pilihan untuk makanan pokok bagi orang-orang suku
Mentawai.
Dari sagu ini pun dikembangkan berbagai jenis olahan makanan. Sehingga makanan berbahan sagu seperti kapurut ini adalah hal yang lumrah kita temui sebagai sajian kuliner khas Mentawai.(zul)
Posting Komentar