Bandung, Sindotime.com – Kementerian Kominfo RI melalui Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika (PPI) menyelenggarakan Sosialisasi Pusat Monitoring Telekomunikasi Pos dan Penyiaran, Rabu-Jumat (13-15/12/2023) bertempat di El Hotel Bandung, Jawa Barat.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan pengawasan kualitas layanan telekomunikasi, pos dan penyiaran di seluruh Indonesia.
Acara ini diikuti oleh perwakilan dari Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi yaitu Provinsi Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kepulauan Riau, Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara serta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten/Kota pada Provinsi yang diundang, termasuk perwakilan Dinas Kominfo Kota Solok.
Direktur PPI Kemenkominfo RI, Dany Suwardany, SE, MM, dalam sambutannya menyampaikan untuk memastikan penyelenggaraan telekomunikasi atau servisis yang diberikan oleh para penyelenggara telekomunikasi ini sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kominfo, maka Direktorat PPI mendirikan Pusat Monitoring Telekomunikasi (PMT). PMT ini dibangun tahun 2021 dan bulan November atau akhir tahun 2021 sudah bisa mulai operasional, sehingga genap hampir 2 tahun lebih sudah bisa melakukan monitoring terhadap penyelenggaraan telekomunikasi.
“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini maka kami mengharapkan juga peran dari Pemerintah Daerah untuk mensupport khususnya untuk menyampaikan terkait permasalahan-permasalahan yang ditemukan,” ujar Dany
Selanjutnya Dany juga berharap adanya sinergi, kolaborasi dan sinkronisasi dengan penyelenggara telekomunikasi.
“Kita harapkan dapat melakukan sinergi dan kolaborasi, serta dengan adanya PMT ini diperlukan sinkronisasi seperti data penyelenggaraan telekomunikasi atau hal-hal teknis lainnya dapat berjalan dengan baik, sebagai pihak yang mengetahui kondisi sistem di wilayah, kita memerlukan peran dari bapak Ibu sekalian untuk mendapatkan informasi yang lebih valid,” sambung Dany.
Sementara Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Agi Galuh Agung Purwa, S.STP, M.Sc,, M.AP, mewakili Kepala Dinas, menyambut baik acara pusat monitoring telekomunikasi pos dan penyiaran dari Kementerian Kominfo ini.
“Acara ini merupakan salah satu upaya dalam pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, harapan kami sistem monitoring ini dapat mengatasi berbagai permasalahan dan kendala yang ada di lapangan,” ujar Agi.
“Kami siap berpartisipasi dan berperan dalam optimalisasi pusat monitoring dengan membantu mengukur kualitas layanan pos telekomunikasi dan penyiaran. Kami berharap penyedia PMT ini dapat meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi pos dan penyiaran di Indonesia. Semoga upaya ini memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa layanan kelompok komunikasi berjalan dengan kualitas yang lebih baik serta memberikan kebermanfaatan yang nyata,” tambah Agi.
Acara ini diisi dengan pemaparan materi serta simulasi Penggunaan Dashboard PMT dan Aplikasi Sigmon, oleh narasumber dari Ditjen PPI.
Dashboard PMT merupakan tools yang digunakan agar layanan yang dilaksanakan penyelenggara sudah sesuai standar. Sementara aplikasi Sigmon merupakan aplikasi yang digunakan untuk memeriksa dan memantau kualitas layanan internet nirkabel di wilayah Indonesia, guna memastikan layanan internet yang memadai untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Monitoring yang dilakukan lewat aplikasi Sigmon, terintegrasi dengan sistem dashboard PMT. Setiap data dari seluruh pengguna aplikasi Sigmon akan secara real-time ditampilkan di PMT. Salah satu data yang dapat ditampilkan adalah titik lokasi dimana kekuatan sinyal dianggap kurang baik. (*/rio)
Posting Komentar