Padang, sindotime.com-Lakukan inisiasi pembuatan Gula Merah
dari Batang Kelapa Sawit, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi
Sumatera Barat, Bustavidia, didampingi Kabid Inovasi dan Teknologi, serta
Peneliti Balitbang, menyerahkan secara langsung sampel air nira yang dibawa
langsung dari Nagari Sungai Aua, Kabupaten Pasaman Barat untuk dilakukan uji
laboratorium, sebagai Bahan Baku Gula Merah dari Batang Kelapa Sawit kepada
para Peneliti di Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Senin
(26/02/2024).
Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut hasil kunjungan Tim
Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Sumatera Barat, pada
tanggal 23 Februari 2024 ke Nagari Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat tentang
potensi Gula Merah dari Batang Kelapa Sawit sebagai Peluang Penambahan
Pendapatan Bagi Masyarakat Provinsi Sumatera Barat.
Usulan untuk melakukan Riset terhadap Gula Merah dari Batang
Kelapa Sawit berasal dari Bappelitbangda Kabupaten Pasaman Barat yang langsung
ditindaklanjuti oleh Balitbang Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumatera Barat,
Bustavidia, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Balitbang Provinsi
Sumatera Barat telah berkolaborasi dengan instansi terkait dalam melakukan
Penelitian dan Pengembangan untuk mencarikan solusi dari setiap permasalahan
yang dihadapi oleh Organisai Perangkat Daerah (OPD) dan Kabupaten/ Kota di
Provinsi Sumatera Barat.
"Kami Balitbang Provinsi Sumbar dan Badan Riset dan
Inovasi Nasional bekerjasama, bersinergi untuk melakukan riset dalam menemukan
jawaban dari setiap permasalahan yang terjadi, dan tentunya kita carikan
solusinya," kata Bustavidia.
"Gula Merah dari Batang Kepala Sawit ini memiliki
potensi atau peluang nilai ekonomi yang cukup besar selain untuk membantu biaya
hidup atau pendapatan bagi petani pada beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera
Barat," tambah Bustavidia.
Sebagaimana kita ketahui, kelapa sawit merupakan salah satu
komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran penting dalam kegiatan
perekonomian di Indonesia dan beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat.
Kelapa sawit juga merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup
penting sebagai penghasil devisa negara sesudah minyak dan gas.
Banyaknya lahan perkebunan tanaman kelapa sawit yang sudah
tidak menghasilkan atau istilahnya tanaman tidak menghasilkan (TTM) atau
memasuki tahap replanting/peremajaan menjadi salah satu kekuatan bagi usaha
industri rumah tangga gula merah dari nira kelapa sawit. Berdasarkan hal
tersebut, Batang sawit dapat menghasilkan nira sawit untuk dijadikan gula merah
yang memiliki nilai ekonomi.
Terkait hal tersebut, Kepala Balitbang Provinsi Sumatera
Barat meminta kepada BRIN untuk memfasilitasi Pengujian Laboratorium Sampel Air
Nira dari Batang Kelapa Sawit pada Organisasi Riset terkait dengan tujuan
sebagai berikut, mengetahui unsur zat yang terkandung dari cairan sampel
tersebut.
Kemudian memastikan apakah Air Nira dari Batang Kelapa Sawit
yang dijadikan bahan baku Gula Merah aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat
serta mencarikan solusi kegagalan memproduksi gula merah dari bahan baku Air
nira Batang Kelapa Sawit yang tidak dapat membeku setelah diolah.
Hasil pengujian sampel nanti nya akan dimanfaatkan untuk
langkah-langkah memproduksi Gula Merah dari Batang Kelapa Sawit dan selanjutnya
Balitbang Provinsi Sumatera Barat akan membawa sampel tersebut ke BPOM Padang
untuk dilakukan pengujian layak atau tidaknya Gula merah tersebut di konsumsi
oleh masyarakat luas.
Sementara itu, Erwin, selaku peneliti Ahli Madya BRIN,
mengatakan bahwa BRIN menyambut baik kolaborasi ini.
"Badan Riset dan Inovasi Nasional, sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumbar dan pastinya BRIN akan memfasilitasi uji laboratorium sampel ini guna mengetahui zat yang terkandung didalamnya. (rel)
Posting Komentar