Agam, Sindotime-Tiga orang petugas adhoc Bawaslu di Kabupaten Agam, terima santunan dari Bawaslu RI. Bantuan ini diserahkan melalui Bawaslu Sumbar kepada tiga pihak yang berhak menerima santunan itu di Kantor Camat Kamang Mudiak, Agam Rabu siang (27/3/2024).
Tiga orang penerima santunan itu masing-masing, Erinaldi,
Koodinator Sekretaris (Korsek) Panwascam Kamang Mudiak, yang mendapat santunan
dari Bawaslu RI sebesar Rp 46 juta.
Kemudian Ketua Panwascam Sungai Pua, Adika Mulya dan
pengawas TPS di Kecamatan Baso, Silvia Helfitri. Masing-masing mereka itu dapat
santunan sebesar Rp 8.250.000 karena menderita luka sedang akibat kecelakaan.
Ketua Bawaslu Sumbar Alni menyampaikan, bagi petugas adhoc
yang mendapat musibah, tentu ini bukan hal yang diinginkan, namun takdir tidak
bisa dihindari.
"Namun pihak Bawaslu RI rupanya cukup menghargai kerja
dari kawan-kawan petugas adhoc yang alami musibah saat melakukan tugasnya dalam
pengawasan pemilu 2024 lalu, caranya dengan berikan santunan kepada kawan-kawan
yang terkena musibah itu," ungkap Alni.
Alni melanjutkan, meski tidak mengharapkan ada musibah dalam
jalankan tugas awasi penyelenggaraan pemilu, terjadi musibah, namun semua itu
tidak bisa dihindari.
"Kita harun berpikir positif pula, dimana setiap
pekerjaan tentu tidak bisa dihindari dengan adanya musibah atau risiko
lainnya," tukas dia.
Disamping itu, Alni juga berpesan, jangan anggap profesi
sebagai penyelenggara pemilu, terlebih bagi Bawaslu dan jajarannya membuat
hidup lebih pendek, atau kerap alami musibah.
"Justru menurut saya, bukan profesi penyelenggara
pemilu itu yang salah, namun kehendak Allah yang menjadikan kita dalam posisi
dalam menerima musibah," tukas Alni.
Dia juga katakan, bila Bawaslu RI sudah punya komitmen besar
pada jajarannya dalam penyelenggara pemilu kali ini.
Dengan begitu Bawaslu tidak akan menyia-nyiakan peran dan
keberadaan ari para petugasnya di tiap daerah
Sebaliknya, dengan adanya santunan ini membuktikan tanggung
jawab Bawaslu RI pada jajaran petugas adhoc-nya, yang alami musibah baik itu
meninggal, luka berat dan luka sedang.
"Kalau dibandingkan dengan nilai santunan ini, jelas
jumlahnya tidak seberapa, kalau boleh memilih, bagi ahli waris petugas adhoc
yang meninggal tentu tetap menginginkan petugas itu utk tetap ada ditengah
tengah keluarganya. Kemudian bagi petugas yang luka berat, jangan jadikan
musibah yang mereka terima jadi antipati utk jadi jajaran pengawas
pemilu," tutup Alni.
Sementara Meri, istri almarhum Erinaldi, mengucap terima
kasihnya kepada pihak Bawaslu RI dan Sumbar atas santunan yang diperuntukan
bagi almarhum suaminya.
"Saya merasa bersyukur atas perhatian dari pihak
Bawaslu. Memang kalau dinilai dari nominalnya santunan itu tidak bisa
dibandingkan dengan kehidupan suami saya, namun saya merasa apa yang saya alami
juga merupakan takdir dari Allah, dan itu tidak bisa saya hindari," kata
perempuan paruh baya ini.?
Dalam penyerahan santunan ini, juga disaksikan anggota
Bawaslu Sumbar Benny Azis, Sekretaris Bawaslu Sumbar Karnalis Kamaruddin, Kabag
Administrasi Mafral, Ketua Bawaslu Agam Suhendra dan lainnya termasuk ahli
waris dan penerima santunan.(rel)
Posting Komentar