Padang, Sindotime —Perbaikan jalan rusak di kawasan Lembah Anai Tanahdatar terus dikebut. Setidaknya pemerintah menargetkan jalan tersebut s...
Saat ini, sejumlah alat berat masih bekerja keras siang dan
malam untuk menimbun badan jalan yang terputus tersebut.
Lamanya pengerjaan tersebut dikarenakan ada beberapa lokasi
yang tidak bisa dikerjakan secara darurat dikarenakan terkait dengan
ketinggian, badan jalan yang skoring serta lebar jalan yang tipis. “Sehingga,
harus dikonstruksi permanen,” ungkap Kepala BPJN Sumbar Thabrani, Senin (20/5/2024).
Pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumbar memastikan,
hingga saat ini proses pengerjaan masih berjalan dengan lancer, meski
dihadapkan dengan persoalan cuaca. Sehingga terkadang memaksa pekerjaan
berhenti untuk sementara waktu.
”Kami juga terus waspada. Karena hujan, proses pengerjaan
tidak bisa dilakukan di sungai, karena kita tidak ingin mengambil risiko,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat Sumbar untuk
bersabar selagi kondisi jalan masih dalam tahap perbaikan. Dan untuk sementara
masyarakat bisa menggunakan jalur arternatif.
”Dalam kondisi cuaca seperti ini kita harapkan masyarakat
yang berkendara untuk berhati-hati. Jika pada kondisi hujan lebat, kami
sarankan untuk menahan berpergian, menghindari potensi jalan longsor dan
sebagainya,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait dengan pengalihan arus lalu lintas
akibat jalur utama Lembah Anai rusak, Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar secara
optimal menyiagakan petugas di setiap jalur-jalur alternatif yang dilalui
masyarakat.
Untuk jalur di Sumbar, Dishub memberikan peringatan kepada
masyarakat melalui spanduk-spanduk yang disebar di setiap ruas alternatif,
mengingat terjadinya kecelakaan dikawasan jalur alternatif beberapa waktu yang
lalu. ”Kami berharap, setiap pengendara selalu berhati-hati dalam berkendara
demi menjaga keselamatan sampai ke tujuan,” sebut Kadishub Sumbar Dedi
Diantolani.
Sedangkan, tiga jembatan yang rusak akibat di sapu galodo di
Kabupaten Tanahdatar akan dibangun kembali secara permanen. Di antaranya, di
Jorong Panti dan dua jembatan lainnya.
Ini disampaikan Bupati Tanahdatar Eka Putra saat meninjau
jembatan Panti, Kecamatan Rambatan. ”Tadi bersama Kepala BNPB, kami telah
mengajukan tiga jembatan untuk dibangun pemanen. Alhamdulillah, BNPB menyikapinya
dengan baik,” ujar Eka.
Melihat kondisi jembatan di Jorong Panti yang semakin
ambruk, Eka Putra mengatakan, pembangunannya akan menjadi skala prioritas.
Karena jembatan tersebut merupakan salah satu titik vital aktivitas masyarakat.
Baik masuk maupun keluar Tanahdatar.
”Tidak jembatan ini saja, jembatan di Simpang Manunggal dan
Jembatan Katiangan di Nagari Paninjuan juga akan dibangun permanen,” ucapnya.(*)
COMMENTS