Badung, Sindotime-World Water Forum ke-10 di Bali tidak hanya sebagai forum internasional yang mengajak semua pihak untuk berdiskusi dan berbagi ilmu serta praktik nyata dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya air, tapi juga menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk menunjukkan dan mempromosikan kekayaan budaya serta pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama dengan Presiden
Joko Widodo serta Menteri Kabinet Indonesia Maju dalam acara Welcoming Dinner
World Water Forum, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, (19/5/2024).
"Kita baru saja menyaksikan gala dinner dari World
Water Forum. Luar biasa sekali kita lihat penampilan pelaku ekonomi kreatif
yang menampilkan keunggulan Indoensia dari subsektor musik, seni pertunjukan,
juga budaya serta tentunya kuliner kita," kata Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
(Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Minggu (19/5/2024)
malam.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, para kepala negara dan
delegasi sangat menikmati beragam sajian dalam acara yang turut dihadiri
Presiden Joko Widodo. Mulai dari pertunjukan khas nusantara hingga hidangan
tradisional.
Dimulai dari pakaian yang dikenakan oleh para tamu yang
hadir. Presiden Joko Widodo hadir mengenakan kemeja lengan panjang warna
cokelat dengan bahan tenun Sintang khas Kalimantan Barat. Sementara untuk
undangan lainnya hadir menggunakan kemeja bahan tenun Endek khas Bali.
Selama sesi acara, para tamu undangan juga disuguhkan dengan
ragam tarian dengan koreografinya yang menarik. Mulai dari tarian khas Bali
sebagai pembuka, tari Sumbawa, dan Melayu.
Kawasan Garuda Wisnu Kencana pada acara malam tersebut juga
terlihat indah dengan penataan lampu dan layar LED yang menampilkan air sebagai
elemen utama, yakni "Air untuk Kesejahteraan Bersama".
Air dinarasikan sebagai simbol yang memiliki kekuatan dalam
mendorong perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan. Makna ini
tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan
akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai. Semuanya
mereprentasikan semangat dari World Water Forum.
Sementara untuk hidangan, menu yang disajikan juga
menunjukkan cita rasa khas Indonesia. Mulai dari hidangan pembuka, sup, makanan
utama, hingga makanan penutup. Para tamu diberikan sajian berupa pilihan menu
seperti pepes kembang tahu, kerang panggang, soto kudus, steak belancang,
garang asem, buntil daun pepaya, klappertaart, juga buah segar.
Semua menu tersebut dibuat untuk dapat menjadi pilihan mulai
dari reguler, no beef, juga vegetarian.
Selama acara makan malam berlangsung, para kepala negara dan
delegasi juga disuguhi penampilan dari para pengisi acara. Mulai dari aktor
Reza Rahadian yang memberikan kejutan dengan menunjukkan kemampuannya
bernyanyi.
Kemudian ada Teddy Adhitya, Tompi, Mawar de Jongh, Albert
Fakdawer, GAC, RAN, serta Bulan Sutena. Mereka membawakan berbagai lagu yang
membuat para tamu begitu terhibur.
"The look_, the
feel, the sound, the taste, the smell, ditambah dengan keramahan khas
Indonesia, benar-benar sangat terasa dalam suasana malam di bawah megahnya
patung Garuda Wisnu Kencana," kata Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga berharap penyelenggaraan event
internasional dengan skala terbesar terakhir di tahun ini dapat memberikan
kesan bagi para kepala negara dan delegasi. Menjadi sarana promosi yang efektif
terhadap penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Dan kita baru saja dapat konfirmasi dari World Water
Council bahwa sudah tembus 50 ribu total kunjungan ke Bali, ini memecahkan
rekor dari World Water Forum sendiri,"
kata Menparekraf Sandiaga.
Ia berharap secara substansi, World Water Forum ke-10 bisa
dapat menghadirkan lebih banyak terobosan dari segi pengelolaan air yang lebih
berkelanjutan.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Deputi Bidang
Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf/Baparekraf,
Vinsensius Jemadu.(*)
Posting Komentar