Padangpariaman, Sindotime-SDN 28 Batang Anai sukses menggelar panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan di halaman sekolah, Kamis (30/5/2024). Kolaborasi apik antara guru, komite, tokoh masyarakat setempat dan orangtua, menjadikan kegiatan tersebut mengundang pusat perhatian dari warga setempat.
Ini terlihat dengan banyaknya warga masyarakat setempat yang antusias menyaksikan kegiatan yang melibatan seluruh angkatan mulai kelas I hingga kelas VI tersebut. Sekaligus ini juga sebagai ajang unjuk kebolehan para peserta didik dalam menggali potensi yang dimiliki.
“Kami sangat mengapresiasi sekali, tiga inovasi yang telah dilaksanakan dengan baik di SDN 28 Batang Anai. Ini sesuai dengan visi dan misi kami dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padangpariaman, Anwar dalam sambutannya menghadiri kegiatan tersebut, Kamis (30/5/2024).
Tiga inovasi dimaksud tersebut adalah, Gerakan Seribu Siswa
Penghafal Al-Quran atau yang lebih dikenal dengan Gebu Sipapa. Bahkan sebagai
bentuk dukungan Pemkab, bagi siswa yang mampu menghafal 30 juz, akan diberikan
kesempatan untuk melaksanakan ibadah umrah.
Kemudian adalagi inovasi Siswa Praktik Ibadah Setiap Hari atau
yang akrab disebut dengan istilah Sipintar. Di mana, seluruh siswa dalam
kesempatan ini diminta untuk melaksanakan praktik ibadah shalat setiap hari di
sekolah. Termasuk dengan pembelajaran tata cara shalat jenazah.
Lalu, inovasi Siswa Bersedekah Setiap Hari atau yang lebih dikenal dengan Siberseri. Di mana, para siswa ditanamkan budaya gemar bersedekah dan berinfaq setiap hari. Bahkan, melalui sedekah dan infaq ini juga sudah mampu membangun mushala sekolah.
“Tentunya ini juga tidak terlepas dari dukungan tokoh
masyarakat, komite dan orang tua siswa. Jadi kami dalam pengelolaan Indonesia
pintar, mendorong setiap sekolah jadi sekolah penggerak, sehingga makin memajukan
pendidikan,” ujar Anwar.
Dalam rangka peningkatan status guru, pihaknya tahun lalu
juga sudah mengangkat sekitar 1.000 guru menjadi guru P3K. Dan tahun ini juga akan
ada ratusan lagi tambahannya. Selain itu, sebanyak 15 TK swasta nantinya juga
sedang diusulkan menjadi TK negeri.
Ketua Komite SDN 28 Batang Anai, Syahrul Usman mengaku, selaku
pengurus komite, pihaknya akan selalu proaktif mendukung kegiatan sekolah baik
fisik maupun non fisik. Sehingga menjadikan sekolah ini menjadi sekolah unggul dibandingkan
dengan SD lainnya yang ada di Padangpariaman.
“Selaku pengurus komite, kami sangat berkeinginan SDN 28
Batang Anai ini menjadi lebih maju dan unggul dalam berbagai aspek. Karena itu,
kami akan terus berupaya memberikan perhatian lebih terhadap sekolah terutama
terhadap siswa berprestasi,” aku Anggota DPRD terpilih Padangpariaman periode
2024-2029 tersebut.
Dia juga mengapresiasi sejumlah siswa SDN 28 Batang Anai
yang telah berhasil meraih gelar juara di berbagai cabang olahraga di sejumlah iven
ini. Dan juga berhasil mewakili Padangpariaman ke tingkat Sumbar. Dia berharap
prestasi ini hendaknya bisa berlanjut hingga ke tingkat nasional.
Kepala SDN 28 Batang Anai, Noni Risnawelli menjelaskan, kegiatan
panen karya P5 ini mengangkat tema kearifan lokal yakni Rangginang yang berarti
Rang Minang Baralek Gadang. Di mana, dengan panen karya kita tumbuhkembangkan
sikap menghargai hasil karya dan budaya daerah.
Dalam kegiatan Rangginang ini, ditampilkan prosesi adat istiadat Minangkabau sesungguhnya. Di mana, layaknya seperti kegiatan baralek, ada anak daro, marapulai, pasumandan, arak-arakan dengan tambua tasa, petatah petitih dan juga pelaminan dari kertas karton. Di mana semuanya diperankan oleh murid SDN 28 Batang Anai mulai dari kelas I hingga kelas VI.
“Adanya panen karya ini, karena adanya kurikulum merdeka belajar. Di mana sesuai dengan tujuan dari P5 sendiri yakni menjadikan manusia berprofil Pancasila, beriman dan bertaqwa, cerdas dan kreatif,” aku Noni Risnawelli.
Tak hanya itu, selain fokus pada pendidikan akademik, SDN 28
Batang Anai juga fokus pada pembangunan akidah, seperti program keagamaan. Ini dalam
rangka membendung generasi muda dari praktik menyimpang dan menjadi siswa beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT.
“Selain itu, kami juga menyiapkan berbagai kue tradisional Minangkabau dari ubi kayu dan ketela pohon. Ini semua berkat dukungan dari semua orang tua murid. Jadi kami sangat berterima kasih sekali kepada wali murid yang telah mendukung suksesnya kegiatan ini,” timpal Wali Kelas IV, Gusniarti atau guru yang akrab disapa buk Atik.(zoe)
Sebuah pembelajaran yang diharapkan mampu membentuk karakter siswa
BalasHapusPosting Komentar