PEMAPARAN: Menparekraf Sandiaga Uno
menjadi salah satu panelis pada sesi "Unleashing Soft-Power Sectors in
Asia" dalam acara Annual Meeting of the New Champions ke-15 tahun 2024
yang diinisiasi oleh World Economic Forum di Tiongkok, Selasa (25/6/2024).
Tiongkok, Sindotime-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memaparkan peran penting sektor ekonomi kreatif dalam pertumbuhan perekonomian ASEAN saat menghadiri “Annual Meeting of the New Champions ke-15 tahun 2024” pada sesi "Unleashing Soft-Power Sectors in Asia" yang diinisiasi oleh World Economic Forum, Rabu (26/6/2024), di Hub E Dalian International Convention Center, Tiongkok.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan kinerja sektor ekonomi
kreatif meningkat dalam beberapa tahun terakhir meski terdampak pandemi
COVID-19. Ekonomi kreatif menyumbang sekitar 3 persen PDB global, menghasilkan
2,2 triliun dolar AS dan mempekerjakan sekitar 30 juta orang di seluruh dunia,
terutama di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan
Filipina.
“Dan setelah pandemi, ekonomi kreatif Indonesia menyumbang
ke PDB sekitar 82 miliar dolar AS dan pendapatan ekspor sebesar 23,9 miliar
dolar AS,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf menyampaikan, pasar hiburan dan gim, serta film
diperkirakan meningkat secara signifikan di Asia.
Indonesia adalah salah satu dari tiga negara di Asia,
bersama dengan Tiongkok dan India, yang memberikan kontribusi tertinggi dalam
industri konten dan media.
“Dengan pendapatan sebesar 13 miliar dolar AS, Indonesia
kini menjadi pasar terbesar ke-15, yang artinya telah menyaingi Brasil,
Meksiko, dan Spanyol,” kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa industri gim global
pada tahun 2022 bernilai 184,4 miliar dolar AS, dengan Asia dan Pasifik
mewakili 48 persen atau hampir separuh pangsa pasar dunia.
Sedangkan industri gim di pasar Asia Tenggara (SEA),
diiproyeksikan tumbuh sebesar 8,0 persen pada 2024.
“Indonesia pun menjadi pasar gim terbesar berdasarkan
pendapatan, jumlah pemain gim, dan pertumbuhan pendapatan, hal ini didorong
oleh inisiatif lokal untuk mengembangkan sub sektor gim,” kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga menilai Indonesia juga memiliki potensi
ekonomi kreatif dari industri film. Apalagi, film horor Indonesia tidak kalah
dari drama Korea Selatan dan Hollywood.
“Seperti genre film pencak silat, yakni film The Raid yang
disutradarai oleh Gareth Evans telah memperoleh penghasilan sekitar 9,3 juta
dolar AS atau setara dengan Rp150 miliar pendapatan internasional. Ada juga
film KKN Desa Penari tahun 2022, dan Badarawuhi pada tahun 2024, yang
didistribusikan juga oleh Lionsgate USA,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf menyampaikan, ada 17 subsektor ekonomi kreatif
di Indonesia yang sedang dikembangkan yang diharapkan menjadikan industri ini
lebih dinamis, kreatif, dan responsif terhadap permintaan pasar yang terus
berkembang.
Lebih lanjut, Menparekraf mengungkapkan bahwa Kemenparekraf
sedang berkolaborasi dengan Quantum Temple sebagai Platform Web 3.0 dalam
melestarikan warisan budaya yang ada di tanah air melalui teknologi blockchain
dalam bentuk NFT (Non Fungible Token).
“Kami juga terus mempererat kolaborasi regional ASEAN,
karena hal ini penting bagi pertumbuhan kreativitas. Kolaborasi diperlukan
untuk meningkatkan akses pasar dan prospek pendapatan untuk produk kreatif,”
kata Menparekraf Sandiaga.
Pada kesempatan ini Menparekraf Sandiaga didampingi oleh
Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Dessy Ruhati, dan Direktur Manajemen
Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua.(*/zoe)
Posting Komentar