Padang, Sindotime-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar terus berupaya mengurangi sampah dari sumbernya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggandeng Coca-Cola. Terkait komitmennya, Coca-Cola juga sudah mempersentasekan rencana mereka di kantor DLH Sumbar, kemarin.
Melalui ajang kemitraan ini, Coca-Cola berupaya untuk mengedukasi
masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar Kasang, Kecamatan Batang
Anai, Kabupaten Padangpariaman.
Ini dimulai dengan melakukan community meeting di sekitar
area, kemudian juga melakukan edukasi melibatkan salah satu untuk melakukan
pendampingan melakukan edukasi. Kemudian ada sedikit penambahan infrastruktur
terkait dengan model bank sampah miniatur untuk bisa dijadikan semacam
laboratoriumnya.
“Jadi memang, dalam kurun waktu tertentu, kami dengan Pemprov
Sumbar membuat semacam model, dan apabila itu sukses, mungkin bisa direplikasi
di lebih banyak tempat dengan melibatkan pemangku kepentingan yang lebih banyak,”
ujar Regional Public Affairs Manager-West Indonesia Region PT CCEP, Yayan
Sopian, Kamis (27/6/2024).
Ini juga bisa sebagai ajang untuk belajar di kawasan itu
untuk bagaimana menciptakan keterlibatan yang lebih banyak. Mulai dari pertemuan
informal meeting dengan para tokoh pemudanya. Dan pihaknya juga sudah melakukan
pertemuan dengan masyarakat. Modul juga sudah disiapkan, kalau sudah jadi,
tinggal disosialisasikan untuk lebih membantu masyarakat.
Tujuannya agar masyarakat mudah memahami tentang jenis-jenis
sampah, sumber sampah, bagaimana perjalanan sampah di setiap Nagari. Ini ke
depannya yang akan sama-sama dipikirkan. Justru dengan adanya kolaborasi ini
sampah akan mendatangkan keberkahan bagi orang-orang yang mau berpikir.
Sebagai tahap awal, pihaknya juga sudah melakukan pemetaaan,
mendengar apa yang menjadi keluhan di masyarakat, masalah penanganan sampah, tempat
pembuangan sampah dan juga sistem penjemputannya.
Kepala DLH Sumbar, Tasliatul Fuddi menyambut baik niat Coca-Cola
yang berbagi edukasi kepada masyarakat dalam hal penanganan sampah. Karena Coca-Cola
juga memiliki program tentang pengelolaan sampah.
“Kami sangat menyambut baik rencana Coca-Cola ini. Di mana,
program yang dimiliki ini sejalan dengan program DLH Sumbar yakni Sumatera
Barat Bersih Sampah Terpadu (Sumbar Bersatu) yang juga sudah dicanangkan di
Tiku, Agam pada 12 Juni lalu,” katanya.
Keterpaduan inilah yang dicoba jalin, bagaimana menghadapi
persoalan sampahnya, dengan menggandeng semua stakeholder, pemerintah, swasta,
BUMN, BUMD, pelajar, mahasiswa, termasuk juga garin-garin masjid.
Salah satu gerakan untuk penanganan sampah tersebut yakni
satu negari atau satu desa/satu kelurahan minimal satu sarana pengolahan sampah.
Ini dilakukan dalam rangka mengurangi tekanan sampah ke TPA. Karena sebagaimana
yang diketahui, TPA di Sumbar boleh dibilang rata-rata sudah hampir overload. Dan malah ada yang sudah
ditutup.
“Jadi apa upaya kita, yakni melakukan pengurangan sampah di sumbernya
yakni dari rumah tangga. Dalam paparan tadi juga berkembang bahwasanya
coca-cola akan mengedukasi, dan bekerja sama dan juga mengambil wilayah satu,
yaitu di Kabupaten Padangpariaman tepatnya di Nagari Kasang,” akunya.
Ini tentunya menyelesaikan satu persoalan sampah Nagari. Ini
juga diharapkan jadi percontohan bagi perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di
Sumbar. Inilah yang perlu didorong memfasilitasi dan mengedukasi bagaimana
manajemen daripada TPS3R dan bagaimana PDU itu bisa berjalan kembali.(zul)
Seharusnya pemerintah sumatera barat lebih melek lagi dan lebih selektif dengan siapa mereka bekerjasama. Mudah2n kedepannya dapat memilih perusahaan yg todak terafiliasi Israhell dan pro zionist
BalasHapusKami harap Dinas Lingkungan Hidup dan stakeholder lainnya di Indonesia lebih selektif memilih partner agar tidak ditunggangi oleh perusahaan yang berafiliasi dengan zionist.
BalasHapusDi saat dunia membuka mata tentang apa yg menimpa palestine, dan melakukan boycot dengan serius terhadap produk2 yg ter afiliasi mendukung genocida, sementara itu DLH ingin mengedukasi masyarat tetang per soalan itu2 melulu. Sepertinya DLH dulu deh yang belajar dgn benar, baru turun medidik masyarakat.
BalasHapusKaget banget pemerintah Sumbar yang identik dengan muslim masih belum aware sama perusahaan2 yang di boikot. Jelas kita sebagai rakyat Indonesia harus mendukung pembebasan Palestina dari zionis. Klo pemerintah daerah masih kerja sama sama perusahaan zionis apa g bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat yang mendukung kemerdekaan Palestina?
BalasHapusMemang kegiatannya baik tapi harus aware juga dibelakang perbuatan baik ada apa?
Baru beberapa minggu yang lalu, longmarch dengan start tak jauh dari kantor DLH untuk meneriakkan bahwa kita masyarakat SUMBAR mendukung kebebasan palestina.. berteriak free palestine.. dipastikan jajaran petinggi DLH juga hadir bersama pimpinan daerah. Sekarang saya tanya kemana komitmen yg diteriakkan di depan kantor Gubernur tersebut??? Berdiri di dua kaki, bullshit mendukung Palestine merdeka, tapi berjabat tangan dan dengan bangga bekerjasama dengan pendukung genosida.. Miris..
BalasHapusBoikot 🤬
BalasHapusPosting Komentar