SATUKAN TEKAD: Narasumber dan peserta terlihat akrab usai mengikuti Rembug Stunting Lintas Sektor yang digelar Paragon di Paragon Head Office, Jakarta pada Kamis (27/6/2024).
Jakarta, Sindotime–Rembug Stunting Lintas Sektor kembali
digelar di Paragon Head Office, Jakarta pada Kamis, 27 Juni 2024. Acara ini
merupakan sarana pertukaran pengetahuan antara pemangku kepentingan seperti
kementerian/lembaga, perusahaan, dan NGO dalam upaya mengatasi stunting di
Indonesia. Sukses digelar perdana pada Juli 2023 lalu, acara ini kembali
diadakan sebagai upaya untuk melanjutkan kolaborasi dari inisiatif baik yang
telah dimulai di tahun sebelumnya.
Rembug Stunting Lintas Sektor diinisiasi oleh Saving Next
Generation Institute (SNGI), bersama WeCare.id, Indonesia Power, serta
ParagonCorp sebagai tuan rumah. Melalui acara ini, diharapkan lebih banyak
kolaborasi yang lahir dalam penanganan stunting di Indonesia.
Topik utama yang dibahas dalam Rembug Stunting Lintas Sektor
adalah "Studi Pencegahan Stunting dan Strategi Nasional untuk Mengatasi
Stunting di Indonesia". Dalam kegiatan ini, diadakan pula sharing terkait program-program
stunting yang dimiliki setiap perusahaan, NGO, dan lembaga pemerintah. Selain
itu, para pihak juga mendapatkan kesempatan untuk bercerita mengenai tantangan,
kendala, dan keberhasilan intervensi masing-masing dalam mengatasi stunting.
Nurul Huda (Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat
Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI) menjelaskan bagaimana kondisi stunting
di Indonesia masih cukup tinggi dan butuh penanganan. "Penurunan stunting
di Indonesia masih tinggi yaitu hanya 0,1% dari target 14%. Anak-anak dengan
status gizi dan berat badan kurang merupakan PR terbesar kita karena 3x lebih
beresiko menjadi cikal bakal stunting."
Ia juga menekankan bahwa cara yang tepat untuk mengatasi
stunting adalah dengan memantau perkembangan remaja putri dan ibu hamil di
Indonesia. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain memperhatikan
kondisi gizi remaja putri dan ibu hamil serta memberikan pengetahuan mengenai
stunting sejak dini.
"Pemberian tablet tambah darah, screening anemia,
pemeriksaan kehamilan, dan pemberian kelas-kelas ibu hamil di desa merupakan
beberapa strategi yang Kemenkes lakukan sebagai tindakan preventif mencegah
stunting.", ujar Nurul Huda.
SNGI sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan
desa-desa di Indonesia juga turut aktif dalam menyusun program untuk menekan
laju stunting "Sejalan dengan Kementerian Kesehatan yang fokus menangani
stunting di Indonesia, SNGI hadir untuk meningkatkan pendidikan kesehatan ibu
dan anak. Kami berkomitmen memperkuat desa-desa dengan sumber daya dan dukungan
untuk optimalisasi Dana Desa guna mencegah stunting." Ujar Goris Mustaqim
selaku pendiri SNGI pada acara Rembug Stunting.
Ari Kleryyanti selaku tim CSR ParagonCorp menyampaikan
harapannya setelah diadakannya acara ini. Ia berharap Rembug Stunting dapat
memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Semoga dengan adanya Rembug Stunting ini akan semakin
banyak kolaborasi lintas sektor sehingga bisa mempercepat angka penurunan
stunting di Indonesia. Sebagai tuan rumah, ParagonCorp berkomitmen untuk terus
memberikan kebermanfaatan yang luas khususnya dalam menanggulangi stunting di
Indonesia" ujar Ari Kleryyanti.
Rembug Stunting Lintas Sektor dihadiri oleh berbagai lembaga
pemerintah di Indonesia, perusahaan, dan NGO, antara lain Kemenkes RI, Kemenko
PMK RI, Dompet Dhuafa, Tanoto Fundation, PLN Indonesia Power, Pertamina
Foundation, PT Astra International Tbk., Indofood, JPAL, Mandiri, Edufarmer,
serta CISDI.(*/zoe)
Posting Komentar