Agam, Sindotime—Kolaborasi seluruh elemen baik Forkopimda, BUMN/BUMD,
swasta dan masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan
bebas dari sampah. Tanpa adanya kerja sama yang baik, maka mustahil penanganan
sampah secara konfrehensif dapat tercapai.
Ini makna yang tersiratdari pelaksanaan peringatan Hari
Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang dipusatkan di Agam, tepatnya di kawasan
wisata Pantai Tiku, persisnya di Masjid Sirah, Muaromati, Kecamatan
Tanjungmutiara, Rabu (12/6).
Bupati Agam, Andri Warman mengapresiasi dan merasa terhormat
menjadi tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. Karena isu
lingkungan adalah isu utama saat ini yang menjadi perhatian dunia.
"Isu lingkungan telah menjadi perhatian global, karena
bicara lingkungan berarti bicara hari ini dan masa depan anak cucu kita nanti,
maka diperlukan aksi-aksi nyata tindakan yang menampakkan kepedulian terhadap
lingkungan, baik itu dalam hal penanganan sampah serta upaya-upaya pelestarian
lingkungan lainnya,” kata Andri Warman.
Karena itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam upaya penyelesaian krisis iklim.
"Kerja sama yang solid dari berbagai pihak sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih
baik dan berkelanjutan," ungkapnya
Kepala DLH Sumbar Tasliatul Fuaddi, dalam sambutannya
menyampaikan bahwa Kabupaten Agam dipilih menjadi pelaksana kegiatan ini,
karena sudah dua kali menjadi nominator pada Piala Kalpataru dan dua kali
berturut memperoleh Adipura.
Tasliatul juga menyampaikan bahwa Agam menjadi pilot project
dari program 1 Nagari 1 Pengelolaan Sampah tingkat Sumbar dan akan menjadi
percontohan bagi kabupaten/kota lain.
"Kabupaten Agam dipilih menjadi percontohan dalam
pengelolaan sampah karena telah menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam
bidang lingkungan, seperti menjadi nominator Piala Kalpataru dan meraih
penghargaan Adipura dua tahun berturut-turut," ungkap Tasliatul.
Selain program ini diharapkan dapat menjadi model bagi
kabupaten dan kota lain di Sumbar, Tasliatul berharap dengan adanya Project 1
Nagari 1 Pengolahan Sampah, setiap nagari di Agam dapat memiliki sistem
pengelolaan sampah yang efektif dan efisien, yang pada akhirnya dapat
diterapkan di seluruh Sumbar.
Sebagai bagian dari acara peringatan Hari Lingkungan Hidup
Sedunia 2024, juga dilakukan penanaman bibit Cemara Laut dan Ketapang sebanyak 500 pohon di tepi Pantai Muaro Mati. Penanaman pohon ini merupakan bagian dari
upaya untuk mengatasi krisis iklim dan menjaga kelestarian lingkungan.(zoe)
Posting Komentar