Padang, Sindotime-Pascabencana alam lahar dingin, banjir
bandang, dan longsor yang menimpa sebagian wilayah Sumatera Barat (Sumbar) pada
11 Mei 2024 yang lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengupayakan
pemulihan di berbagai sektor, salah satunya sektor pariwisata.
Guna mendukung upaya ini, Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar
segera menyusun travel pattern bertajuk “Wisata Aman dan Nyaman di Sumatera Barat”.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur
Budianda, saat jumpa pers yang difasilitasi Dinas Komunikasi, Informatika dan
Statistik (Diskominfotik) Sumbar, di Aula Diskominfotik, Jl Pramuka Raya,
Belanti, Padang, Jumat (21/06/2024).
Menurut Budianda, tagline “Wisata Aman dan Nyaman di
Sumatera Barat” tersebut, menjadi ahagian dari enam langkah konkret yang telah
disiapkan dan disetujui oleh Gubernur Sumbar sebagai upaya untuk mengembalikan
kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Enam langkah tersebut adalah berupa konferensi pers terkait
info bencana dan langkah pemulihan pariwisata Sumbar yang difasilitasi oleh
Diskominfotik Sumbar, penyusunan travel pattern sementara “Wisata Aman dan
Nyaman di Sumatera Barat,” menggencarkan promosi ke pasar potensial, dan
menyiapkan paket-paket menarik untuk wisatawan.
Kemudian melakukan pengawasan terhadap kelaikan bus
pariwisata dan sopir, dan terakhir melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah
kabupaten kota se-Sumatera Barat sebagai antisipasi penurunan kunjungan
wisatawan ke Sumbar.
Budi berharap, enam langkah strategis tersebut segera
ditindaklanjuti mengingat semakin dekatnya masa liburan anak sekolah. Selain
itu, Budi juga mengharapkan diangkatnya berita-berita positif terkait wisata
Sumbar untuk mengembalikan kondisi kepariwisataan Sumbar pascabencana.
“Kami mohon kepada kawan-kawan media, kalau bisa
minggu-minggu ini beritanya berita positif terkait pariwisata. Kita mau
memulihkan pariwisata Sumbar, kita ingin orang berkunjung ke Sumatera Barat.
Kita butuh aura positif terkait wisata Sumbar pascabencana ini,” ujar Budi.
Terkait tingkat kunjungan wisatawa, Luhur Budianda
menjelaskan bahwa terjadi penurunan pada kunjungan wisatawan nusantara yang
mengalami kontraksi kurang lebih sebesar 20,24 persen. Sebaliknya, kunjungan
wisatawan mancanegara justru tidak terdampak oleh bencana tersebut.
“Bicara angka, kunjungan wisatawan nusantara ke Sumatera
Barat untuk bulan Mei itu sudah mencapai 5,8 juta orang. Kalau kita bandingkan
dengan tahun lalu terkontraksi sebesar 20,24 persen. Sementara kunjungan
wisatawan mancanegara di angka 23.059 orang sampai bulan April kemarin,” ungkap
Budi.
Budi menambahkan, adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan
Sumbar yang melarang study tour atau darmawisata oleh siswa sekolah juga
berkontribusi terhadap turunnya angka kunjungan wisatawan nusantara ke Sumbar.
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut, pimpinan an
perwakilan dari ejumlah OPD terkait, yaitu dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan, dan Dinas Perhubungan.
Hadir juga asosiasi terkait seperti Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo)
Sumbar, dan Asosiasi Sales Agent dan Travel Indonesia (Asati) Sumbar.(rel)
Posting Komentar