KERJASAMA: Jajaran DJKP Kemenkeu bersama jajaran Universitas Andalas saat Workshop Pendampingan BUMDes mengusung tema "Optimalisasi Pengembangan BUMDes Sumatra Barat" di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Selasa (8/7/2024).
Padang, Sindotime–Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
(DJKP) Kementrian Keuangan (Kemenkeu) bersama Universitas Andalas mengadakan
Workshop Pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Mengusung tema "Optimalisasi Pengembangan BUMDes
Sumatra Barat" yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis
pada Selasa (8/7) dihadiri 90 Kepala Desa/Nagari dari tujuh Kabupaten/Kota.
Adapun tujuh Kabupaten/Kota yang diundang dalam pendampingan
ini, yakni Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Agam,
Tanah Datar, Solok Selatan, dan Kota Pariaman.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan
melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa,
pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumberdaya alam dan
lingkungan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, DJPK Kemenkeu menggandeng setidaknya
Sembilan (9) universitas dengan 2.000 BUMDes. Adapun Sembilan universitas
tersebut yakni Universitas Andalas, Universitas Lampung, Universitas Siliwangi,
Universitas Jendral Soedirman, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri
Yogykarta, Universitas Jember, Universitas Udayana, dan STAN.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar
Dr. Syukriah HG., S.H., M.Hum menyampaikan penyerapan dana desa masih dibawah
rata-rata, dengan dana yang ada harusnya bisa dimaksimalkan sebaik mungkin.
“BUMDes bertumbuh namun dari segi kualitas dan kapasitas
juga banyak yang mati suri dan ini menjadi konsen bagi universitas yang
melakukan pendampingan,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Dr.techn Marzuki, S,Si Ketua LPPM
Universitas Andalas berterima kasih kepada Direktorat Jendral Perimbangan
Keuangan Kementrian Keuangan yang telah mempercayakan kepada LPPM UNAND
terutama tim Science Techno Park (STP) untuk menyelenggarakan jasa pemdampingan
BUMDes tahun ini.
“Dengan jumlah 1.500 dosen, Universitas Andalas memiliki
Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dalam pembinaan dan pendampingan ini,”
ujar Guru Besar FMIPA ini.
Selain itu, dikatakannya Universitas Andalas juga memiliki
Pusat Kajian Pengembangan Nagari atau Nagari Development Center (NDC) sebagai
lembaga pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan untuk percepatan pembangunan
Nagari, Desa, dan kelurahan di Sumatra Barat.
LPPM memiliki skema pengabdian yang bisa dimanfaatkan oleh
BUMDes, yakni program kemitraan masyarakat membantu nagari membangun dan
program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang.
Prof. Marzuki menjelaskan melalui skema tersebut Universitas
Andalas, Pemerintah Daerah, dan Kementerian dapat bersinergi dalam membangun
BUMDes hingga naik kelas. Ia berharap
kegiatan ini dapat menjadi wadah berbagi pengetahuan, pengalaman dan strategi
dalam mengembangkan BUMDes yang kreatif, inovatif, dan berkelanjutan.
Workshop ini menghadirkan pembicara yakni Dr. Ir. Feri
Arlius, MSc dari NDC Universitas Andalas, Mahdianur SE.MM dari Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatra Barat, Aris Hidayat dari PT.
Sarana MultiGriya Financial (SMF), Reza Hardiansyah dari Lembaga Pembiayaan
Ekspor Impor, dan Ary Dekky Hananto dari Pusat Investasi Pemerintah.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penandatanganan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara simbolis oleh Ketua LPPM yang disaksikan
langsung oleh Dr. Syukriah HG, S.H, M.Hum.(*/zoe)
Posting Komentar