WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Ikut Paranesia, DWP Kemenag Padang Wujudkan Pesantren Ramah Anak

DENGAR ARAHAN: DWP Kemenag Kota Padang saat mengikuti Paranesia untuk Wujudkan Pesantren Ramah Anak secara online di Ruangan utama Kantor Kementerian Agama Kota Padang pada Kamis 18 Juli 2024.


Padang, Sindotime-Bertempat di Ruangan utama Kantor Kementerian Agama Kota Padang pada Kamis 18 Juli 2024 DWP Kemenag Kota Padang Partisipasi Ikuti Pesantren Ramah Anak Untuk Indonesia (Paranesia) untuk Wujudkan Pesantren Ramah Anak.

Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kota Padang, yang dinahkodai Ny. El Edy Oktafiandi bersama Jajarannya, mengukuti secara Online atau Zoom Meeting (Virtual), Kegiatan Peranesia (Pesantren Ramah Anak Untuk Indonesia).

Di mana kegiatan tersebut, Kerjasama antara Direktorat Pendidikan Diniyah Pondok dan Pesantren Ditjen Pendidikan Islam dengan Dharma Wanuta Persatuan (DWP) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Acara tersebut, berlangsung di Hotel Jakarta Central Park Podomoro City, Letjen S. Parman No. Kav 28, South Tanjung Duren Grogol Petamburan, West Jakarta City, Jakarta 11470.

Kegiatan tersebut, bertemakan "Belajar Dari Cara Pesantren Cegah Perundungan Anak".

Ny. El Edy Oktafiandi menyebutkan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Kota Padang ikut partisipasi dalam mewujudkan pesatren ramah anak. 

Kegiatan yang diselenggarakan DWP Kemenag RI bekerjasama dengan Dirjen Pendis Kemenag RI tersebut diikuti oleh DWP Kemenag se-Indonesia serta santri pondok pesatren se-Kota Jakarta dilaksanakan di Hotel Pullman Jakarta Central Park dengan menghadirkan narasumber dr Elvine Gunawan.

Eny Retno Purwaningtyas Yaqut selaku Penasihat DWP Kemenag RI menuturkan negara akan selalu hadir melalui Kementerian Agama kepada semua yang mengalami perundungan.

Menurut Eny, bagaimana memberikan pelayanan terbaik bagi pesantren dan belajar dari pesantren dalam mencegah perundungan anak.

Masih Eny, menuturkan bagaimana membuat pesantren menjadi tempat yang aman dan nyaman, melindungi bukan hanya urusan Dirjen Pendis semata.

Kata Edy DWP juga bisa meberikan kontribusi , mensosialisasikan untuk mencegah bullying dan kekerasan pada anak.

"Sudah sejak zaman dulu kala bahwa pesantren memberikan peran yang luar biasa tentang nilai dan moral yang baik, tokoh nasional banyak yang dari pondok pesantren," jelas Eny.

Ia pun menyamapaikan beberapa prinsip pesantren ramah anak yaitu tidak ada diskriminasi, berorientasi pada kepentingan terbaik bagi anak, hak perkembangan dan kelangsungan hidup, partisipasi aktif atau mendengarkan suara anak dan tidak ada kekerasan.

Sementara itu, Plt Dirjen Pendis Abu Rokhmat, menyampaikan bahwa anak-anak  memiliki keistimewaan masing-masing, dan harus dilindungi dari segala macam tindakan yang bisa mempengaruhi psikologi anak.

Karena Anak-anak memiliki keistimewaan masing-masing, dan ini harus dijaga,dilindungi dari segala macam tindakan yang bisa mempengaruhi psikologi mereka.

Belajar banyak, kita berusaha jangan pernah melakukan perundungan pada sesama. Perundungan itu dosa besar, bullying itu membuat anak yang di-bully merasa sakit hati, sakit fisik. “Jangan pernah melakukan perundungan itu dilarang oleh agama," pesan Abu Rokhmat.

Ketua DWP Kemenag Kota Padang Ny, El Edy Oktafiandi mengapresiasi keikutsertaan dari seluruh pengurus dan anggota di unit DWP Madrasah dan KUA Se- Kota Padang secara bersama mewujudkan pendidikan pesanteren yang ramah anak juga. “Dan bebas dari kekerasan serta bullying, baik verbal maupun non verbal,” pungkasnya. (Haris Tj) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise