WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Keterlambatan Informasi Adalah Pengkhianatan ala Kapolda Sumbar

Oleh : MENDA PAMUNTJAK ALAM 
Dosen Komunikasi Fisipol Unand Padang


“KETERLAMBATAN informasi adalah pengkhianatan”. Untaian kalimat sangat bernas itu meluncur dari mulut Kapolda Sumbar Irjen Pol. Suharyono, S.I.K, S.H pada acara melalui Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) menggelar Rakernis Fungsi Humas Polda Sumbar tahun 2024 di ruang Jenderal Hoegeng Mapolda Sumbar, Rabu (24/7). Celetukan jenderal bintang dua itu bagai penyengat bagi hadirin yang dibuat tersentak seketika. Kalimat itu sungguh luar biasa sebagai pengingat agar tersadarkan arti penting kecepatan dan ketepatan dalam memberikan nilai dan arti penting terhadap informasi dalam acara yang diikuti oleh seluruh Satker Humas Polres se-Sumbar dan puluhan awak media tersebut.

Informasi tepat namun terlambat disampaikan, Irjen Pol. Suharyono mencontohkan, misalnya serse bagian narkoba mendapatkan informasi awal tentang transaksi narkoba dan keberadaan target penangkapan, namun serse tadi tidak segera melaporkan informasi tersebut ke pimpinan. Maka yang terjadi kemudian adalah hilangnya target. Jadi, sekali lagi informasi yang terlambat merupakan pengkhianatan, dan apalagi bila tidak memberi informasi sama sekali, itu lebih mengkhianati. Demikian kata Kapolda Sumbar bertegas-tegas.

Keterlambatan informasi yang diperoleh dari pembawa pesan akan mengakibatkan pudarnya kualitas informasi yang didapat yang bisa dilihat dari beberapa aspek. Semisalnya dari akurasi informasi, ketepatan informasi, relevensi informasi, kepastian informasi dan kontinuitas informasi. Kecepatan informasi dan ketepatan penyampaian informasi sangat penting agar tindaklanjut dapat dapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan sesuai maksud dan tujuan. 

Pengkhianatan adalah bentuk pemutusan, perusakan, atau pelanggaran terhadap suatu kontrak praduga, persetujuan, kerja sama, kepercayaan, atau keyakinan, yang menciptakan konflik secara moral dan psikologis dalam hubungan antar individu, antarorganisasi, atau antara individu dan organisasi. Setidaknya terdapat 10 ciri-ciri sosok seorang Pengkhianat yang dapat terbaca dari sikap atau tindaknnya : Kebohongan dan Penipuan. Pengkhianat seringkali menggunakan kebohongan dan penipuan untuk menyembunyikan niat jahat mereka atau memanipulasi situasi ketidaksetiaan, keegoisan, manipulatif, kurang empati, berbicara buruk di belakang, berpura-pura dan berubah-ubah. 

Menyitir apa yang diugkapkan Ais Zakiyudin dalam Sistem Informasi Manajemen, untuk meletakan nilai terhadap arti penting informasi dengan mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak. Kita dapat mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu : relevansi informasi, akurasi informasi, ketepatan waktu dan wavelength informasi. 

Pertama, relevansi, adalah informasi tidak akan ada gunanya, apabila tingkat relevansinya dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.

Kedua, akurasi. Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama informasi tersebut, maka ini akan berbahaya. Karena tidak ada yang bertanggung jawab, sehubungan dengan akibat yang ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan. Sejatinya seluruh informasi adalah akurat. Akan tetapi, hal-hal yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Oleh karenanya, para pengguna informasi seringkali harus menerima informasi dengan tingkat akurasi kurang dari 100 persen.

Ketiga, ketepatan waktu. Seyogyanya, informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat penting artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada artinya.

Keempat, kelengkapan. Bagi para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.

Menurut Romney dan Steinbart, “Informasi adalah data yang dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan. Sebagaimana perannya, pengguna membuat keputusan lebih baik sebagai kuantitas dan kualitas dari peningkatan informasi”. Informasi akan berdaya guna dan tepat guna ketika disalurkan atau disampaikan tepat pada waktunya. Suatu informasi akan sangat bernilai jika dikaitkan dengan bagaimana ia berkorban untuk mendapatkan informasi tersebut. Semakin mahal ia mendapatnya, maka ia akan semakin bernilai tinggi. Sebaliknya, apabila ia mendapatkannya dengan sangat murah, maka informasi tersebut menjadi tidak bernilai dan bahkan menyesatkan. 

Hanyalah orang-orang yang cerdas yang mampu meletakan nilai pada suatu informasi dan konsisten untuk taat, serta setia agar tidak terlambat atau lalai dalam menyampaikan informasi. Ini tentunya agar tidak dianggap keterlambatan informasi adalah pengkhianatan seperti yang diingatkan Kapolda Sumbar, yang mampu menginspirasi para Satker Humas Polres se-Sumbar dan puluhan wartawan untuk menjadikan informasi yang informatif dengan komunikasi yang komunikatif. Bravo Satker Humas Polda Sumbar.(***)

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise