Sawahlunto, Sindotime-Pelatihan dan penguatan kapasitas
wartawan di Parai Hotel, Sawahlunto, Selasa, (23/7/2024) yang dilaksanakan PWI
Kota Sawahlunto berkolaborasi dengan Dinas Kominfo dan Pimpinan DPRD Eka Wahyu
berlangsung menarik.
Ada beberapa poin penting yang bisa dipetik dari materi berjudul Kompetensi Jurnalis Menghadapi Pilkada 2024 yang
dipaparkan Dosen Komunikasi Fisipol Unand Padang, MA Dalmenda Dt. Pamuntjak Alam
dalam diskusi yang diikuti 26 wartawan dari berbagai media baik cetak, radio,
maupun online tersebut.
Di antaranya, ada empat langkah strategis yang harus
dimiliki oleh sebagai seorang jurnalis dalam menghadapi Pilkada 2024.
Pertama, Kompetensi jurnalis
dalam menggunakan teknologi digital. Yakni kecakapan digital yang memadai, pengetahuan
digital berperan mulai dari pra liputan, proses peliputan, hingga pasca
peliputan.
Kedua, Pengetahuan jurnalis
tentang pilkada 2024. Terdapat 24 partai politik (18 partai politik nasional
dan 6 partai politik lokal Aceh) yang menjadi peserta Pemilu 2024, Pesta
demokrasi 2024 akan berlanjut dengan agenda pemilihan kepala daerah, yang akan
dilangsungkan pada 27 November 2024. Menurut Howard (2004), terdapat tiga
elemen dalam pemilu yang penting untuk diberitakan, yaitu partai politik
-kandidat, isu, dan proses pemungutan suara. Selain harus mengetahui beberapa
jadwal penting tahapan pemilu, jurnalis juga perlu mengidentifikasi pihak yang
terlibat, seperti daftar calon yang akan mengikuti kontestasi pemilu, lembaga
yang turut terafiliasi dengan proses pemilu, dan informasi penting bagi calon
pemilih.
Keitga, Etika jurnalistik terkait peliputan. Dalam
melaksanakan tugasnya, tak jarang jurnalis cenderung mendapatkan tekanan dan
kekerasan akibat pelaporan yang dianggap bias, Ancaman dapat diterima oleh
jurnalis dari berbagai pihak, seperti pemerintah, kandidat, partai politik, dan
pihak lainnya yang terlibat dalam proses pemilu.
Keempat, Dukungan Perusahaan Media Terhadap Jurnalis. Perusahaan
media memiliki peran penting dalam pembangunan kapasitas (capacity building) jurnalis, Pada saat pemilu, perusahaan perlu
memberi dukungan yang memadai kepada jurnalisnya dalam melakukan peliputan
pemilu.
“Jadi sudah menjadi kewajiban dari perusahaan media untuk
meningkatkan kapasitas wartawannya. Termasuk dalam hal pemahama soal kepemiluan,”
ungkap Pembina www.sindotime.com tersebut.
Tak hanya itu, Ketua STISIPOL YPMKI Indonesia-Sumbar itu juga
menekan pentignya Independensi yang harus dimiliki bagi seorang jurnalis dalam
menjalankan tugasnya di lapangan. Di antaranya, bersikap independen dalam hal
ini berarti menjaga integritas diri dan tidak terikat oleh kepentingan pihak
manapun, sehingga wartawan dapat memberikan informasi yang objektif dan akurat
kepada masyarakat.
Dalam tafsir resmi Kode Etik Jurnalistik dijelaskan,
independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan hati Nurani
tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk pemilik
Perusahaan
Bersikap independen dalam hal ini berarti menjaga integritas
diri dan tidak terikat oleh kepentingan pihak manapun, sehingga wartawan dapat
memberikan informasi yang objektif dan akurat kepada masyarakat.
Dalam tafsir resmi Kode Etik Jurnalistik dijelaskan,
independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan hati Nurani
tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain, termasuk pemilik
Perusahaan
Karena, Independensi Sangat Penting Untuk Menjaga
Kredibilitas Media. Jadi ketika wartawan terikat pada kepentingan tertentu,
maka informasi yang disajikan bisa menjadi bias atau tidak sesuai dengan fakta
yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan keraguan dan merusak kepercayaan
publik terhadap media.
Lalu, Independensi Sebagai Prinsip Dasar Jurnalisme. Independensi
adalah prinsip dasar jurnalisme yang membedakan jurnalis dari penulis iklan
atau propagandis. Wartawan memiliki tanggung jawab moral untuk menyajikan
informasi yang obyektif serta akurat, yang memungkinkan audiens untuk membuat
keputusan yang tepat serta berdasarkan fakta.
Kemudian, Independensi Menjaga Kebebasan Pers. Saat wartawan
terikat pada kepentingan tertentu, maka akan mudah bagi pihak tertentu untuk
membatasi kebebasan pers dengan cara mempengaruhi atau memaksa media. Hal ini
dapat merugikan kepentingan publik dan membahayakan demokrasi itu sendiri.
Setelah itu, Independensi Menjaga Keselamatan Wartawan. Ketika
wartawan melaporkan informasi yang kontroversial atau mengungkap kebenaran yang
tidak disukai oleh pihak tertentu, maka mereka dapat menjadi sasaran ancaman
atau serangan dari pihak yang tidak setuju. Dengan bersikap independen,
wartawan dapat menempatkan keselamatan mereka dan kepentingan publik di atas
kepentingan pribadi atau kelompok.
Penjabat Wako Sawahlunto, Fauzan Hasan dalam sambutannya
mengapresiasi kegiatan PWI yang di kolaborasi dengan Dinas Kominfo. Dia juga berterima
kasih kepada Ketua DPRD Eka Wahyu. Karena melalui anggaran pokir Eka Wahyu kegiatan
ini terlaksana.
PJ Wako meminta seluruh peserta pelatihan untuk dapat
mengikuti kegiatan ini dengan baik, karena ini kesempatan langka dan tidak
semua bisa diikuti oleh teman-teman yang lain. Dengan demikian manfaatkan
kesempatan serta ilmu yang didapat dari berbagai nara sumber kompeten.
"Kepada insan pers diharapkan, sampaikanlah informasi
yang ditayangkan di media sesuai kode etik jurnalistik, fakta dan data, karena
apa yang ditulis akan mendapat tanggapan dan respon masyarakat. Respon ini bisa
positif, bisa juga negative,” ungkap Fauzan Hasan.
Ketua DPRD Kota Sawahlunto, Eka Wahyu menyampaikan agar
peserta baik siswa SLTA maupun wartawan dapat mengikuti pelatihan dengan serius
sehingga memperoleh ilmu dan pengalaman berharga.
"Saya melihat dan merasakan wartawan itu dapat
menjembatani kepentingan masyarakat, dalam hal masyarakat yang tidak bisa
bersuara atau menyuarakan aspirasinya sehingga dapat didengar dan
ditindaklanjuti pemangku kepentingan pemerintah dan legislatif "
ungkapnya.
Eka Wahyu sangat mengapresiasi PWI Sawahlunto yang mewariskan
ilmu jurnalistiknya untuk generasi penerus bangsa ini yakni kalangan siswa SLTA
yang hari ini jadi peserta pelatihan. Sebab, pelatihan ini dinilai penting, maka
diminta OPD terkait supaya kegiatan ini dapat berlanjut dan bisa dianggarkan
untuk tahun berikutnya.
Plt. Kadis Kominfo Halomoan menyebut, kegiatan ini
dilaksanakan selama 3 hari, mulai Senin, 22 Juli hingga Rabu, 24 Juli 2024. Dia
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Ketua DPRD yang telah mengalokasikan
dana pokok pikirnya senilai Rp 70 juta untuk mendukung kegiatan tersebut.
Pada kesempatan itu, Sukri Umar, juga menjadi salahsatu nara
sumber pelatihan jurnalistik bagi siswa SLTA se Kota Sawahlunto.(*zoe)
Posting Komentar