Padang, Sindotime-Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Rakyat Bangkit 2024/2025 yang melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XVII di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 15-10 Juli 2024. Mengambil momentum untuk menyatukan pandangan seluruh mahasiswa mereka mengucapkan ikrar persatuan pada Selasa (16/7/2024) lalu.
Pengucapan ikrar persatuan ini ditujukan untuk mengembalikan
marwah identitas BEM SI sebagai aliansi gerakan mahasiswa yang paling besar di
Indonesia. Seluruh peserta yang hadir pada Rakernas turut merasakan keresahan
yang sama dengan banyaknya aliansi-aliansi nasional yang ada membuat pergerakan
mahasiswa seolah terpecah belah. Tentunya ini akan membuat kepercayaan
masyarakat akan semakin berkurang.
Dengan kesepakatan seluruh peserta, maka dilakukannya ikrar
bersama yang dilaksanakan pasca pembahasan Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang dipimpin langsung oleh Herianto selaku Koordinator Pusat Badan Eksekutif
Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Herianto menyampaikan kepada ratusan mahasiswa yang hadir
dalam Rakernas untuk sama-sama merenungi makna gelar mahasiswa yang disematkan
pada dirinya. Kata ”Maha” yang artinya ”Besar” dan memiliki makna bahwa
mahasiswa yang akan terus membela rakyat.
Saat ini dapat dilihat bahwa gerakan mahasiswa hari ini
dipecah belah oleh rezim pemerintah. Oleh karena itulah, BEM SI akan hadir
meyakinkan dan mengambil posisi sebagai pengontrol (oposisi) kebijakan
pemerintahan sebagai wujud nyata bahwa hanya mahasiswa lah satu-satunya yang
akan dapat terus dipercayai oleh rakyat.
Selain itu, dalam ikrar tersebut, Herianto turut memanggil
seluruh aliansi mahasiswa perguruan tinggi se Indonesia untuk bergabung
menyatukan barisan ke dalam gerakan mahasiswa BEM SI kembali dan bergerak
bersama-sama untuk menyelamatkan Indonesia.
“Maka dari itu, kami dengan ini mengundang semua BEM-BEM
yang memisahkan diri untuk segera merapat dan bergabung menyatukan barisan
kita,” pinta Herianto.
Herianto juga menegaskan bahwa perjuangan besar tidak hanya
menuntut pengalaman tetapi menuntut keberanian.
“Saat ini menjadi titik awal kembalinya perjuangan itu demi
kemaslahatan Negara. Kita yakin bahwa bibit-bibit perlawanan yang telah disebar
di dalam tembok itu kian tumbuh dan mengakar kuat untuk menghancurkan
tembok-tembok kekuasaan yang menindas,” ujar Herianto.(*/zoe)
Posting Komentar