WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Rakor Pengawas dan Guru PAI Se-Kota Padang, Sinergi Peningkatan Kualitas Pendidikan

 

ARAHAN: Kakan Kemenag Kota Padang, Edy Oktafiandi memberikan arahan saat Rapat Koordinasi Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kota Padang.


Padang, Sindotime-Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang H. Edy Oktafiandi Apresiasi Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) dibawah Komando Aidil Khurdiansyah yang telah mengangkat Rapat Koordinasi Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Padang.

Sekaligus Penguatan serta Pembinaan Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Kota Padang.

Dalam Moderasi Beragama pada sekolah umum mulai dari tingkat TK, SD,SMP, SMA, SMK di Ibukota Provinsi Sumatera Barat ini,  berlangsung di aula Lt 2 Kemenag Kota Padang, Selasa 30 Juli 2024.

Adapun kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 67 Peserta diantaranya, Pengawas PAI Sebanyak 3 Orang, Kepala Sekolah 13 Orang, KKG Perkecamatan 33 Orang, KKG Kota Padang 3 Orang, MGMP SMP 5 Orang, MGMP SMA 5 Orang, MGMP SMK 5 Orang.

Edy Oktafiandi saat membuka kegiatan tersebut, menuturkan bahwasanya Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) di wilayah kerja Kemenag Kota Padang. Gelar rapat koordinasi guna memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di berbagai lembaga pendidikan.

Ia juga menggarisbawahi betapa pentingnya peran pengawas PAI dalam memberikan arah yang jelas untuk pengembangan PAI di tingkat sekolah.

"Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Oleh karena itu, tugas kita sebagai pengawas adalah memastikan bahwa nilai-nilai keislaman dan mutu pendidikan agama Islam terjaga dengan baik," ujar Edy.

Selain itu, Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan ujung tombak dalam mengarahkan peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif.

Mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tak hanya itu, guru PAI juga dituntut untuk dapat mengikuti dan menguasai Information Communication and Technology (ICT), jelas Edy.

Para GPAI (Guru Pendidikan Agama Islam) supaya bisa menjadi ujung tombak bagi siswa dan bisa membentengi pada seluruh siswa tentang kenakalan remaja dan narkoba. Selain itu, seyogyanya guru PAI bisa menjadi benteng dan bendungan akan arus gerakan paham gerakan radikalisme  dan juga bisa menanamkan nilai-nilai karakter bangsa. “Pada intinya, guru harus mampu menjadi ujung tombak dan benteng bagi kelangsungan keberhasilan peserta didik,” ajak Edy memotivasi.

Ditempat yang sama, Kepala  seksi Pendidikan Agama Islam Aidil Khurdiansyah dalam sambutannya menyebutkan Rapat koordinasi ini menjadi wadah bagi peserta untuk saling berbagi pengalaman, baik yang berkaitan dengan tantangan maupun solusi yang telah ditemukan di lapangan, terangnya.

Diskusi melibatkan berbagai aspek, mulai dari metodologi pengajaran yang efektif, pemantauan terhadap kurikulum, hingga cara meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan keagamaan, beber Aidil.

Saat ini teknologi memainkan peran kunci dalam Pendidikan Agama Islam. Penguasaan Madrasah Digital bukan sekadar kemampuan teknologi, tetapi kebutuhan untuk integrasi cerdas dalam pembelajaran.

Dukungan kepada guru PAI dalam implementasi Kurikulum Merdeka sangat penting.

“Guru adalah ujung tombak visi ini, jadi dorong pertambahan guru PAI di setiap wilayah kerja. Kolaborasi dengan lembaga pendidikan dan instansi terkait mendukung perekrutan dan pengembangan guru PAI yang berkualitas,” sambung Aidil.

Dalam sesi diskusi, peserta rapat mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi, seperti minimnya sumber daya dan kurangnya literasi digital di kalangan guru PAI. Oleh karena itu, mereka sepakat untuk menyusun program pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan teknologi dan pendekatan inovatif dalam pengajaran.

Rapat koordinasi ini juga menjadi momentum untuk merumuskan langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan kolaborasi antar lembaga pendidikan agama Islam di wilayah Kota Padang.

Rencana aksi bersama disusun, melibatkan langkah-langkah koordinasi dengan pihak sekolah, pengembangan kurikulum yang relevan, serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru PAI.

Rapat koordinasi pengawas Pendidikan Agama Islam se-Wilayah Kerja Kota Padang ini diharapkan dapat menciptakan efek sinergis yang positif, mendorong peningkatan kualitas pendidikan agama Islam, dan memberikan dampak positif dalam pembentukan karakter peserta didik di wilayah tersebut.

Aidil menjelaskan bahwa dasar kegiatan ini diangkat diantaranya adalah Program Prioritas Kemenag RI dan Perjanjian kinerja (Perkin) Kepala Kantor Kemenag Kota Padang Tahun 2024

Sementara itu tujuan kegiatan ini antara lain, memberikan Penguatan dan Pembinaan kepada Pengawas dan Guru PAI di Sekolah Umum terkait Moderasi Beragama, mengantisipasi dan mencarikan Solusi terjadinya Praktek2 Intoleransi di Sekolah Umum baik antar Siswa beda Agama.

Mengantisipasi terjadinya praktek-praktek Buliying dan LGBT di sekolah umum, membentuk Tim Pemantau Moderasi Beragama dan menciptakan platform untuk bertukar pengalaman dan merumuskan langkah-langkah strategis, pungkas Aidil. (Haris Tj)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise