Padang, Sindotime-Universitas Andalas (UNAND) terjunkan 5.100
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar ke berbagai daerah baik dalam
Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) maupun luar Sumbar.
KKN ini dibagi menjadi beberapa kategori yakni KKN Reguler
4.116 orang, KKN Terpadu tergabung dengan seluruh mahasiswa di Sumbar di
Pasaman Barat sebanyak 60 orang, KKN Kebangsaan 5 orang ke Ambon, KKN
Internasional Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Bagian Wilayah Barat di Medan
sebanyak 5 orang, KKN Tematik Menabung Sarok di Padang 50 orang.
Lalu KKN Tematik Stunting di Solok Selatan 360 orang dan
Pesisir Selatan 350 orang, KKN terintegrasi MBKM Solok Selatan 18 orang,
Kabupaten Agam 9 orang, KKN terintegrasi MBKM tanggap bencana di Tanah Datar
sebanyak 77 orang.
KKN ini merupakan program unggulan yang sudah dilaksanakan
dari tahun 1971. “Melalui kegiatan ini Universitas Andalas ingin berkontribusi
membangun masyarakat sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi,” tutur Ketua UPT
Pembelajaran di Luar Kampus Ir. Jondrinaldi, Ph. D pada Jumat (5/7) di Gedung
Auditorium Kampus Limau Manis.
Dikatakannya, untuk pelaksanaan KKN sendiri berbeda
berdasarkan jenisnya, dalam waktu dekat pada tanggal 8 Juli 2024 akan
dilaksanakan KKM Reguler secara serentak, kemudian diikuti oleh kelompok KKN
lainnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof.
Syukri Arief mengharapkan mahasiswa dapat mengimplementasikan karakter-karakter
SEJATI yang telah ditanamkan sejak awal masuk, begitu juga disiplin ilmu yang
telah dipelajari di ruang kelas untuk dapat diberdayakan di tengah-tengah
masyarakat.
“Hasil dari kegiatan ini juga nantinya berpeluang melahirkan
riset dan topik-topik menarik untuk dikaji dalam penelitian,” sambungnya.
Ia juga berharap mahasiswa dapat menerapkan karakter dan
perilaku yang baik tidak merugikan diri sendiri maupun nama institusi.
Senada dengan itu, Kepala pelaksana BPBD Provinsi Sumbar, Dr.
Ir. Rudy Rinaldi mewakili Gubernur Sumbar mengucapkan terima kasih atas
kontribusi Universitas Andalas dalam pemecahan masalah di tiap Nagari,
diantaranya Stunting, kemiskinan ekstrim, ketahanan pangan, dan mitigasi
bencana.
Diharapkannya mahasiswa mampu menggali potensi serta dapat
mengedukasi masyarakat mengenai masalah yang dihadapi sesuai dengan program
kerja yang telah disusun.
Ia menyebutkan tujuh (7) isu prioritas yakni penggunaan dana
desa nagari, pengentasan kemiskinan ekstrim, intervensi percepatan eleminasi
TBC, ketahanan pangan nabati dan hewani, pencegahan narkoba, pencegahan
stunting, dana operasional pemerintahan desa, dan optimalisasi pelaksanaan
program jaminan kesehatan nasional.
“Isu ini sesuai dengan tema KKN Universitas Andalas tahun
ini sehingga mahasiswa dapat berkontribusi dengan memberikan sumbang saran,”
ujarnya.
Rudy menekankan untuk memastikan program yang dijalankan
sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat Nagari dan sinkron dengan prioritas
pembangunan nasional dan daerah sehingga ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan
dapat diterapkan ditengah-tengah masyarakat.(*/zoe)
Posting Komentar