Padang, Sindotime-Bukan untuk menakut-nakuti, namun untuk sekadar mengingatkan agar tetap selalu meningkatkan kewaspadaan kita terhadap megathrust, kapan pun dan dimana pun, untuk mengurangi terjadinya risiko yang lebih besar. Bahkan informasi megathrust ini juga sudah menjadi pembahasan serius BMKG yang memprediksi akan terjadi di Indonesia.
Apa itu megathrust. Megathrust adalah
gempa bumi yang berkekuatan tinggi di atas 8,5 SR. Gempa ini diperkirakan bisa
menyebabkan robohnya bangunan, longsor, kebakaran, gunung meletus dan tsunami.
Titik di selat Sunda dan Mentawai-Siberut berpotensi menjadi
titik terjadinya megathrust.
Kapan akan terjadi gempa megathrust di Indonesia, hingga kini
masih belum bisa diprediksi secara pasti. Namun BMKG menekankan pentingnya
kewaspadaan dan persiapan menghadapi bencana ini.
Berikut adalah beberapa hal yang harus disiapkan saat
terjadinya gempa bumi.
Tas darurat yang berisikan barang-barang yang wajib ada
dalam tas darurat adalah pakaian, makanan dokumen penting, power bank dan
senter, obat-obatan dan sebagainya.
Kontak darurat, yang bisa dipanggil dalam keadaan darurat
Damkar 113, ambulance 118, PLN 123, tim sar 115, polisi 110, SOS 112.
Berikut adalah beberapa hal yang jangan dilakukan saat
terjadinya gempa bumi/pasca gempa bumi. 1) jangan menggunakan lisft/elevator, 2)
jangan mendekati benda pecah belah, 3) jangan mendekati tebing dan pohon, 4) jangan
membiarkan kendaraan anda di jembatan, 5) jangan mendekati bangunan yang roboh,
5) jangan mendekati kabel yang terkelupas, 6) jangan mendekati area SPBU.
Berikut beberapa hal yang wajib dilakukan saat terjadinya
gempa bumi/pasca gempa bumi, 1) berlindung di bawah meja, 2) jika sempat cabut
regulator gas, 3) matikan listrik jika sempat, 4) hubungi nomor darurat, 5) bantu
orang lain, 6) evakuasi ke tempat aman, 7) letakan tas darurat di dekat pintu
keluar, 8) lindungi kepala anda, 9) apabila tertimbun lakukan isyarat suara, 10)
aktifkan Bluetooth, 11) berusaha menghemat baterai smartphone.
Seperti diketahui, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Kapuslitbang) BMKG, Rahmat Triyono dalam tulisannya menyebutkan, Kawasan
Sumatera Barat, terutama wilayah pesisir pantai, kembali diingatkan akan
potensi bencana gempa bumi besar disertai tsunami yang mungkin bersumber dari
sekitar kepulauan Siberut. Kewaspadaan ini didorong oleh serangkaian gempa bumi
yang terjadi di pantai selatan Jawa—Cilacap pada 25 Juli dan Malang pada 26
Juli—serta gempa bumi di Papua pada 28 Juli 2015. Media cetak dan elektronik
melaporkan adanya kemungkinan gempabumi dengan kekuatan 9.0 SR di wilayah
Sumatera.(*/zoe)
Posting Komentar