WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Nikmatnya Air Kawa Daun, Pelepas Dahaga Pengganti Teh yang Sarat dengan Nuansa Tradisional

UNIK : Minuman air kawa daun yang memiliki citra rasa unik dan tradisional yang bisa ditemui di berbagai daerah di Sumatera Barat, termasuk di daerah Kabupaten Tanah Datar.


BAGI masyarakat di seluruh dunia, kata kopi agaknya sudah tidak asing lagi. Ya, ini karena banyak sekali penggemar dari tanaman perkebunan tersebut. Bahkan saat ini banyak sekali jenis kopi yang bisa kita temui di berbagai belahan dunia.

Namun kehadiran Sindotime, kali ini bukanlah untuk membahas kopi, melainkan untuk mengupas sedikit pengetahuan tentang air kawa atau yang lebih akrab dikenal dengan kawa daun. Ya, ini boleh dikatakan sudah menjadi minuman khas Sumatera Barat. Terutama bagi mereka yang tidak di Kabupaten Tanah Datar.

Bagi kamu pecinta kuliner, minuman tersebut selalu diburu. Karena minuman tersebut memiliki keunikan yang jarang sekali kita temui di berbagai minuman lainnya. Dan proses pembuatannya juga dilakukan secara alami. Sehingga tak salah jika kawa daun mamiliki aroma dan daya tarik tersendiri untuk dinikmati.

Dan jika kita lihat di daerah lainnya, mungkin kita pernah mencicipi cascara ataupun the dari kulit ceri kopi yang dikeringkan. Atau juga pernah mendengar selosoda yang merupakan buah ceri kopi yang juga untuk dikonsumsi. Namun ini jelas sedikit berbeda jika dibandingkan dengan kawa daun.

Dan jika kita melewati jalanan di Tanahdatar, banyak sekali kedai-kedai kopi yang menawarkan minuman kawa daun. Bahkan, ini juga sudah lama mengakar di budaya masyarakat Minangkabau.

Ada yang menarik jika kita cermati. Yakni proses pembuatan kawa daun itu sendiri. Di mana, kawa daun atau yang lebih dikenal dengan daun kopi yang telah dikeringkan dan disangrai sekitar 12 jam. Daun inilah nantinya yang akan diseduh dengan air yang kemudian dimasak sampai mendidih secara bersamaan di dalam tembikar atau panci.

Kemudian airnya disajikan ke dalam batok kelapa yang sudah dibersihkan. Sehingga memberikan kesan tradisional. Dan jika kita meminum air daun kawa ini, kita akan serasa kembali ke masa lalu. Di mana, kita nongkrong di kedai kopi sambil ngobrol atau ngerumpi bersama rekan-rekan sejawat.

Kalau, persamaannya, memang ini ibarat kita minum teh, yang merupakan juga berasal dari daunan the yang sudah dikeringkan dan diseduh dengan air mendidih. Sehingga menambah cita rasa dedaunan yang unik. Untuk kawa daun ini sendiri, juga sering dicampur dengan kayu manis dan rempah-rempah lainnya. Tujuannya tentunya agar rasanya lebih nikmat lagi.

Salah satu lokasi, atau kedai kopi yang saat ini konsisten menyajikan kawa daun sekaligus pabrik kopi tradisional yang juga menjual beragam oleh-oleh. Dan ada juga menjual oleh-oleh kawa daun langsung untuk di seduh dan di minum di sini.

Saya sendiri pernah mencoba kawa daun di Pondok Goreng Mangkuto, persisnya terletak di Tabek Patah, Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Ada beberapa jenis sajian air daun kawa yang ditawarkan. Yakni kawa daun original dan juga kawa daun susu.

Kalau kita telisik dari segi historisnya, konon kawa daun ini sebenarnya bermula karena kebiasaan masyarakat Sumbar dulunya yang tidak diperkenankan untuk menikmati kopi di zaman kolonial Belanda. Karena minuman seperti kopi pada saat itu, hanya diperbolehkan untuk kalangan tertentu saja. Sehingga memaksa masyarakat untuk menikmatinya dengan cara lain. Yakni dengan mengambil daun kopi kemudian menjemur dekat sumber api hingga kering. Setelah itu kemudian di masak bersamaan dengan air mendidih.

Bagi masyarakat Minangkabau, minum seperti ini dianggap sebagai pelepas dahaga, ataupun sebagai penambah energi saat bekerja keras. Hingga kemudian ini, kebiasaan ini terus berlanjut hingga kini.

Jika dilihat dari etimologinya, nama kawa daun berasal dari Bahasa Arab yaitu “qahwah” yang berarti kopi. Dan bagi masyarakat Sumbar diadaptasi menjadi kawa daun. Dan jika mampi ke Sumbar, jangan lupa singgah di berbagai kedai kopi yang menyediakan kawa daun ya. Agar tidak mengundang rasa penasaran.(*/zoe)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise