Padang, Sindotime–Kemenag Kota Padang melakukan monitoring sekaligus
bersilaturrahmi dan berikan penguatan Moderasi Beragama kepada Aparatur Sipil
Negara di SMP Negeri 37 Kota Padang.
Ikut menghadiri kesempatan itu tim “Sorbat Pagi” di antaranya,
Kepala seksi Pendidikan Agama Islam Aidil Khurdiansyah, Pengawas Pendidikan
Agama Islam, Amirwan, Dewi Yuliani, Dasriyanti, Zurriati dan Efry Yenni dan
Arizal Staf Pendidikan Agama Islam Kantor Kemenag Kota Padang.
Kedatangan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, H.
Edy Oktafiandi beserta rombongan disambut langsung Kepala SMP Negeri 37 Kota
Padang, Syarasapti bersama Pendidik dan tenaga kependidikan dan disambut dengan
tari Gelombang, Selasa 13 Agustus 2024.
Kepala Kantor Edy, dalam sambutannya, mengatakan apresiasi
luar biasa di mana SMPN 37 Kota Padang telah banyak peningkatan, baik dari segi
akademik maupun non akademiknya. “Ini semua berkat kepemimpinan Kepala sekolah
yang apik antara pendidik dan tenaga kependidikannya,” kata Edy.
Pada momentum tersebut, Edy menjelaskan Sapa Orang Hebat
Para Guru Pendidikan Agama Indonesia “SORBAT PAGI” adalah salah satu program
yang dicetuskan Kementerian Agama Kota Padang.
Melalui Kasi Pendidikan Agama Islam Aidil Khurdiansyah, Tim Sorbat
Pagi mengunjungi para Guru PAI sekolah umum di Kota Padang dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK.
Edy juga memberikan penguatan Moderasi Beragama kepada seluruh
ASN SMPN 37 Kota Padang. Di mana menurut Edy Moderasi Bergama adalah Cara
pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, dan
selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama.
Moderasi Beragama sangat penting, alasannya, pertama, untuk
menjaga martabat manusia adalah makhluk yang mulia, termasuk menjaga nyawa. Kedua,
manusia terus berkembang dan bertambah, terjadi multi tafsir terhadap agama
termasuk untuk kepentingan politik. Dan ketiga, Indonesia dalam negara majemuk
dan beragama.
Edy juga menjelaskan bahwa Moderasi beragama, bukan moderasi
agama. Agama tidak perlu dimoderasi, karena agama itu sendiri telah mengajarkan
prinsip moderasi, keadilan, dan keseimbangan.
“Jadi bukan agamanya yang harus dimoderasi melainkan cara
pandang dan sikap umat beragama dalam memahami dan menjalankan agamanya yang
harus moderasi. Tidak ada agama yang mengajarkan ekstrimis, tapi tidak sedikit
orang yang memaknai dan menjalankan ajaran agamanya secara ekstrem,” tegas Edy.
Semoga dengan kunjungan silaturrahmi ini, semakin memererat
sinergitas Kementerian Agama dengan Pemerintah Kota Padang khususnya dibidang
pendidikan keagamaan.
Karena kita adalah satu, apa yang menjadi program
Kementerian Agama Agama Kota Padang juga menjadi program Pemerintah Kota Padang
begitu juga sebaliknya, ujarnya seraya mengakhiri.(Haris Tj)
Posting Komentar