WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin, Kebanggaan dan Tanggung Jawab Sumatera Barat

MERIAH : Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 di Museum Adityawarman, Padang yang akan berlangsung 17-22 Agustus mendatang.(foto: Disbud Sumbar)



Padang, Sindotime–Provinsi Sumatera Barat kini memiliki alasan kuat untuk berbangga dengan sejarah panjangnya, terutama dengan pengakuan dunia terhadap salah satu warisan industrinya yang paling signifikan: Tambang Batubara Ombilin di Sawahlunto. Tambang yang beroperasi sejak era kolonial ini telah mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2019, sebuah kehormatan yang menempatkannya sejajar dengan situs-situs bersejarah lainnya di seluruh dunia.


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jefrinal Arifin, dalam sambutannya pada acara puncak Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 di Museum Adityawarman, Padang, menekankan pentingnya menjaga dan meneruskan warisan ini kepada generasi muda. "Kita harus berbangga karena Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga tanggung jawab kita untuk meneruskan pengetahuan ini kepada generasi penerus," ujarnya.


Pengaruh Besar Tambang Batubara Ombilin di Kancah Global


Jefrinal Arifin mengungkapkan bahwa Tambang Batubara Ombilin bukanlah sekadar tambang biasa. Di masa lalu, tambang ini memiliki peran penting dalam membentuk peradaban global, khususnya dalam evolusi industri di Eropa. "Kualitas batubara Ombilin sangat unggul sehingga menjadi komoditas ekspor utama ke Eropa. Ini menunjukkan betapa besar kontribusinya terhadap revolusi industri yang terjadi di belahan dunia lain," tambahnya.


Galanggang Arang Pamenan Anak 2024: Membangun Kesadaran Sejak Dini


Dalam rangka memperkuat kesadaran akan pentingnya warisan ini, diadakan acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 yang berlangsung dari tanggal 17 hingga 22 Agustus. Acara ini menampilkan berbagai kegiatan edukatif seperti senam bersama, permainan tradisional, pertunjukan tari, pantun, pantomim, serta lomba menggambar dan mewarnai. Selain itu, juga ada pemutaran film yang berkaitan dengan sejarah tambang batubara Ombilin.


Kurator acara, Mahatma Muhammad, berharap bahwa melalui kegiatan ini, generasi muda akan semakin mencintai dan memahami pentingnya Warisan Budaya Tambang Batubara Ombilin. "Kegiatan ini dirancang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang mendalam. Kami berharap, nantinya akan terbentuk galeri yang bisa terus bertumbuh dan menjadi pusat edukasi tentang warisan budaya ini," jelas Mahatma.


Ketua Pokja Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Yayuk Sri Budi Rahayu, menambahkan bahwa acara ini juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan warisan dunia kepada anak-anak sejak dini. "Kegiatan ini bersifat edukatif, membantu anak-anak menjadi lebih mandiri dan kreatif, serta mengenalkan mereka pada warisan budaya yang harus dijaga," tuturnya.


Tambang Batubara Ombilin: Sejarah yang Tidak Boleh Dilupakan


Tambang Batubara Ombilin yang terletak di lembah sempit sepanjang Pegunungan Bukit Barisan, Sawahlunto, sekitar 70 kilometer dari Kota Padang, merupakan tambang batubara tertua di Asia Tenggara dan satu-satunya tambang batubara bawah tanah di Indonesia. Tambang ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah industri di Indonesia, tetapi juga merupakan contoh unik dari metode pertambangan bawah tanah yang langka.


Tambang ini, yang sekarang dimiliki oleh PT Bukit Asam Tbk, terus menarik perhatian dunia bukan hanya karena sejarahnya yang panjang, tetapi juga karena keunikan metode penambangan yang digunakan. Hingga saat ini, Tambang Batubara Ombilin tetap menjadi satu-satunya tambang di Indonesia yang mempraktikkan metode penambangan bawah tanah, menambah nilai historis dan teknologinya yang berharga.


Masa Depan Warisan Dunia Tambang Batubara Ombilin


Dengan diakuinya Tambang Batubara Ombilin sebagai warisan dunia, tanggung jawab besar kini berada di pundak masyarakat Sumatera Barat dan Indonesia untuk melestarikan, menjaga, serta memanfaatkan situs ini. Pengakuan ini bukan hanya sekadar label, tetapi juga sebuah panggilan untuk merawat dan memanfaatkan kekayaan sejarah ini demi kepentingan pendidikan dan kebudayaan generasi mendatang.


Acara Galanggang Arang Pamenan Anak 2024 menjadi langkah nyata dalam upaya ini, menjadikan warisan Tambang Batubara Ombilin tidak hanya sebagai bagian dari masa lalu, tetapi juga sebagai bagian dari identitas dan masa depan budaya Indonesia yang harus dibanggakan dan dijaga bersama.(mo2n)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise