WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Ketahanan Pangan Sumbar Raih Prediket Terbaik Kelima Nasional

CEK LAPANGAN: Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ketika melakukan peninjauan salah satu saluran irigasi yang ada di Sumbar.(sumber : pemprov sumbar)


Padang, Sindotime-Bidang ketahanan pangan, merupakan prioritas bagi Pemprov. Ini juga yang membuat Sumbar meraih peringkat 5 nasional di bidang ketahanan pangan di bawah kepemimpinan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy dalam mengawal realisasi Program Unggulan (Progul) “Sumbar berkeadilan”.

Ini bisa terwujud berkat peningkatkan kualitas dan kuantitas Infrastruktur pertanian dan perikanan berupa irigasi ke sentra-sentra produksi dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan. Hasilnya, ketahanan pangan Sumbar kini menempati peringkat lima terbaik nasional.

Sejak 2021 Pemprov Sumbar konsisten mengalokasikan 10 persen APBD untuk sektor pertanian. INi juga diikuti dengan pemeliharaan rutin kondisi 65.007 hektare Daerah Irigasi (DI).

“Alhamdulillah, pemeliharaan jaringan irigasi selalu rutin kita laksanakan sejak empat tahun terakhir, hingga kita berhasil meningkatkan hasil produksi beberapa komoditas utama pertanian Sumbar termasuk padi,” ujar Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, Jumat, (13/9/2024).

Berdasarkan data terakhir Distan Sumbar, capaian produksi padi Sumbar tahun 2023 menembus angka 1,482,468 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Hingga menjadikan Sumbar sebagai salah satu daerah lumbung padi terbesar di Tanah Air. Guna mempertahankan hal itu, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA-BK) Sumbar juga terus berupaya memastikan ketersediaan supply air serta kondisi jaringan irigasi yang layak.

Dinas SDABK Sumbar selama empat tahun terakhir telah menggelontorkan ratusan milliar anggaran untuk kegiatan pemeliharaan 65 Daerah Irigasi (DI). Bahkan pada 2021 lalu, anggaran pemeliharaan jaringan irigasi dialokasikan sebesar Rp 79,5 miliar. Tahun 2022 sebesar Rp 67,7 miliar, tahun 2023 sebesar Rp 59,2 miliar, serta tahun 2024 sebesar Rp 25,9 miliar.

Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA-BK) Sumbar, Ardiyansyah mengaku, selama empat tahun terakhir, indeks kinerja Irigasi Sumbar terus mengalami peningkatan. Di 2024, indeks kinerja irigasi Sumbar Triwulan II mencapai 72,11 persen, atau meningkat 3,39 persen dibandingkan 2020.

Ini tak terlepas dari keseriusan Dinas SDABK dalam melakukan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi sesuai amanat Permen PUPR nomor 12/PRT/M/2015 tentang eksploitasi dan pemeliharaan dalam upaya mempertahankan kondisi daerah irigasi.

Dengan merekrut 439 personel pemeliharaan jaringan irigasi yang disebar ke sembilan wilayah pengamatan jaringan irigasi. Mereka berasal dari masyarakat sekitar yang setiap bulannya digaji sesuai dengan standar Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumbar.

Sebelum menjadi kewenangan provinsi, sebanyak 21 jaringan irigasi serta bendungan sumber pengairan utama di Sumbar, mengalami kerusakan. Ini imbas dari rentetan bencana alam yang melanda beberapa Kabupaten/Kota.

Hingga akhirnya Dinas SDABK Sumbar mengupayakan sejumlah langkah penanganan seperti pemasangan kawat Bronjong Free Intake serta pembangunan jembatan Bailey sementara di bendungan Koto Kandih Kabupaten Pesisir Selatan dan sebagainya.

“Di APBD Perubahan, kita mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk penanganan irigasi di Koto Kandih ini. Pengerjaannya akan dimulai awal Oktober ini, dengan total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 35 miliar untuk penanganan total dan pembangunan irigasi baru,” jelasnya.

Pemprov Sumbar juga telah mengusulkan melalui sumber pendanaan dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).(*/zoe)

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise