WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Jadikan Sampah Sebagai Sumber Energi, Dorong Pembangunan Daerah

SHARING ILMU: Studi komparatif Komisi IV DPRD Sumbar ke Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Khusus Jakarta (DKJ).(sumber : dprd sumbar)


Padang, Sindotime-Kebijakan nasional, Menko Kemaritiman dan Investasi mengeluarkan kebijakan terkait west energy, mobil listrik dan pengelolaan sampah yang bisa menjadi energi terbarukan, direspon DPRD Sumbar. Ini dengan dilakukannya studi komparatif ke Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Kamis (17/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk melihat kemajuan yang telah dicapai DKJ dalam transisi penggunaan energi pembangkit tenaga sampah dan mobil listrik.

Sesuai dengan peraturan daerah (Perda) nomor 11 tahun 2019 tentang rencana umum energi Daerah, studi komparatif merupakan kegiatan untuk menambah wawasan anggota DPRD Sumbar agar bisa memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah.

“Kebijakan nasional tentang rencana umum energi nasional ini bisa diadopsi di Sumbar, tujuannya guna percepatan pembangunan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sumbar, Nanda Satria.

Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Doni Harsiva Yandra menyebut, penggunaan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSA) dinilai bisa menjadi solusi untuk persoalan penumpukan sampah. Pengelolaan yang tepat diyakini akan menghasilkan energi yang bisa bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Konversi sampah untuk menjadi sumber energi di Sumbar sangat mungkin dilakukan. Jumlah sampah per hari di Sumbar saat ini mencapai lebih 157,69 ton. Penyumbang terbanyak di Sumbar adalah Kota Padang, Bukittinggi dan Padangpanjang. Meskipun ini adalah masalah, jika dikeloka dengan baik akan menjadi sumber energi,” katanya.

Plt Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan ESDM DKJ, Andono Warih mengatakan, Jakarta sudah tidak menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) lagi. Selama berstatus DKI, Jakarta menerapkan ekosistem kota cerdas, karena sekarang sudah DKJ, Pemprov DKJ akan menjadikan Jakarta sebagai kota global.

Ia memaparkan, kota global di dunia dapat dinilai menurut daya tarik secara komperhensif dalam menarik orang, investasi dan perusahaan dari seluruh dunia dengan mempunyai enam fungsi utama, yaitu ekonomi, riset pengembangan, interaksi budaya, kelayak hunian, lingkungan dan aksesibilitas.

“Posisi Jakarta berada pada urutan ke 45 dari kota-kota besar di seluruh dunia,” ujar Andono Warih.

Ia mengatakan, saat ini secara keseluruhan konsumsi energi DKJ berfokus pada BBM dan listrik. Dengan adanya wacana Jakarta menjadi kota global, DKJ membentuk tim mitigasi ancaman bencana iklim (MIBI) untuk kampanye hemat energi.

Jakarta juga telah membangun pabrik untuk Refuse Derived Fuel (RDF) untuk menciptakan bahan bakar sampah. Energi yang dihasilkan tersebut bisa digunakan untuk PLTU. Pada rencana umum energi daerah 2050, DKJ menargetkan 250 Mega Watt (MW).

“Jadi dari pengelolaan sampah melalui sistem RDF, 100 ton sampah di bandar gebang bisa menjadi 1 MW tenaga listrik,” sebutnya.(*/zoe)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise