WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Kecewa, AMS Kecam Ketidakhadiran Dua Pasang Calon Wako-Wawako Solok Pilkada 2024

KECEWA: Kegiatan Ruang Demokrasi : Senggol Gagasan Calon Kepala Daerah yang digelar AMS di Kubung 13 Solok, pada Sabtu (5/10).(sumber : AMS)


Padang, Sindotime-Dua pasang calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Solok yang ikut kontestasi Pilkada 2024 di Kota Solok mendapatkan sorotan dari Aliansi Mahasiswa Solok se-Indonesia (AMS). Ini setelah kedua pasangan calon tersebut tidak menghadiri kegiatan Ruang Demokrasi : Senggol Gagasan Calon Kepala Daerah yang digelar di Kubung 13 Solok, pada Sabtu (5/10).   

Kekecewaaan itu diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Solok se-Indonesia, Anggra Islami Dasya. Padahal kegiatan itu sengaja di gagas untuk menguji gagasan calon kepala daerah yang sudah dirancang dan disiapkan jauh-jauh hari.

Kegiatan ini juga sekaligus menjadi forum terbuka bagi calon kepala daerah untuk memaparkan visi dan program kerja kepada masyarakat dan mahasiswa, dengan penekanan pada substansi gagasan menjelang Pilkada Kota Solok.

“Jujur saja, kami kecewa. Ketidakhadiran calon-calon yang diundang merupakan tindakan yang tidak dapat kami terima. Ini merupakan bentuk pelecehan terhadap nalar kritis masyarakat Solok dalam memilih pemimpin berkualitas,” sebut Anggra Islami Dasya dalam pernyataan sikap AMS.

Atas ketidakhadiran calon Wali Kota Solok pada kegiatan tersebut tanpa ada alasan yang jelas, AMS mengecam keras ketidakhadiran kedua calon tersebut.

“Ini membuktikan jika kurangnya penghargaan terhadap forum intelektual yang kami upayakan, padahal ini sebagai bagian dari proses demokrasi yang sehat. Dan juga merupakan bentuk pengabaian terhadap suara masyarakat yang menginginkan diskusi terbuka dan jujur,” sebut Anggra Islami Dasya.

Dikatakan, penyelenggaraan kegiatan ini juga merupakan hasil kerja keras dari para mahasiswa yang rela mengorbankan waktu kuliah, tenaga, dan pikiran demi terselenggaranya kegiatan ini.

Meski demikian, AMS tetap berkomitmen untuk terus mengawal proses demokrasi di Solok dengan penuh integritas.

“Ini tidak akan mengurangi semangat kami untuk mengadakan forum-forum lainnya yang memberikan ruang diskusi bagi masyarakat untuk menampung gagasan demi kemajuan daerah. Sehingga, masyarakat mampu memilih pemimpin yang berkualitas dalam ruang demokrasi kita,” katanya.(*/zoe)

 

Berikut Pernyataan Sikap Aliansi Mahasiswa Solok Se-Indonesia (AMS) terkait Ketidakhadiran Calon Walikota dalam Acara Ruang Demokrasi: Senggol Gagasan Calon Kepala Daerah :

Kami, Aliansi Mahasiswa Solok Se-Indonesia (AMS), dengan ini menyatakan sikap tegas terkait ketidakhadiran dua calon walikota dalam acara Ruang Demokrasi: Senggol Gagasan Calon Kepala Daerah yang diselenggarakan pada tanggal 05 oktober di kubung 13 Solok.

Acara ini disiapkan dengan penuh komitmen oleh AMS sebagai ruang bagi masyarakat dan mahasiswa untuk menggali dan menguji gagasan serta visi dari para calon pemimpin untuk Kota Solok . Namun, ketidakhadiran calon-calon yang diundang merupakan tindakan yang tidak dapat kami terima dan merupakan bentuk pelecehan terhadap nalar kritis masyarakat solok dalam memilih pemimpin berkualitas.

Maka dari itu, kami menyatakan sikap :

1. Mengecam keras Ketidakhadiran Calon Walikota

Kami mengecam keras ketidakhadiran kedua calon walikota yang telah diundang secara resmi. Ketidakhadiran ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap forum intelektual yang kami upayakan sebagai bagian dari proses demokrasi yang sehat. Hal ini juga merupakan bentuk pengabaian terhadap suara masyarakat yang menginginkan diskusi terbuka dan jujur.

2. Pelecehan terhadap dedikasi dan pengorbanan mahasiswa

Kami menegaskan bahwa penyelenggaraan acara ini merupakan hasil kerja keras dari para mahasiswa yang rela mengorbankan waktu kuliah, tenaga, dan pikiran demi terselenggaranya kegiatan ini. Ketidakhadiran calon merupakan pelecehan terhadap dedikasi dan pengorbanan mahasiswa, yang secara langsung menodai semangat demokrasi yang kami perjuangkan.

3. Mengimbau Masyarakat untuk Kritis dan Cerdas

Kami mengimbau masyarakat Solok untuk semakin kritis dan cerdas dalam menilai para calon pemimpin. Ketidakhadiran ini adalah tanda awal dari kurangnya komitmen dan keseriusan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah. Rakyat berhak memilih pemimpin yang siap, hadir, bertanggung jawab serta berkualitas.

4. Tetap Berkomitmen Menegakkan Demokrasi

Terlepas dari ketidakhadiran para calon, AMS tetap berkomitmen untuk terus mengawal proses demokrasi di Solok dengan penuh integritas. Kami akan terus mengadakan forum-forum yang memberikan ruang bagi diskusi gagasan demi kemajuan daerah. Sehingga, masyarakat mampu memilih pemimpin yang berkualitas dalam ruang demokrasi kita.

Dengan pernyataan sikap ini, kami berharap calon-calon pemimpin dapat lebih menghargai ruang-ruang dialog yang disediakan bagi mereka. Demokrasi yang sehat hanya bisa dibangun dengan keterbukaan, dialog, dan kesediaan untuk diuji gagasannya.

Hidup Mahasiswa!

Solok, 05 Oktober 2024

Anggra Islami Dasya

(Ketua Umum AMS Se-Indonesia)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise