Oleh: Saidul Aziz Mahendara
(Mahasiswa Ilmu Politik FISIP Universitas
Andalas)
INDONESIA, dengan kekayaan sumber daya alam
dan budayanya yang melimpah, Indonesia bercita-cita untuk menjadi negara maju
pada tahun 2045, bertepatan dengan ulang tahun kemerdekaannya. "Indonesia
Emas 2045" tidak hanya slogan melainkan visi strategis yang harus diikuti
dengan tindakan nyata untuk menciptakan stabilitas dan peningkatan kualitas
sumber daya manusia. Dalam mewujudkan visi ini, terdapat dua aspek fundamental
yang harus diperhatikan, yaitu stabilitas dan pengembangan sumber daya manusia.
Stabilitas, baik dalam konteks politik, ekonomi, maupun sosial, menjadi pondasi
yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan
pembangunan.
Dalam ranah politik, stabilitas dapat
dicapai melalui pengembangan tata pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan
responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Reformasi birokrasi dan penguatan
lembaga legislatif adalah langkah-langkah penting yang harus diambil untuk
memastikan bahwa suara rakyat didengar dan diakomodasi dalam kebijakan publik.
Ketika masyarakat merasa terlibat dalam proses pengambilan keputusan, tingkat
kepercayaan terhadap pemerintah akan meningkat, dan hal ini akan berkontribusi
pada stabilitas politik yang lebih baik.
Presiden RI Jokowi membuka Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang digelar di Grand
Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta, Selasa (07/11/2023) pagi. Dalam
sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM)
menjadi kunci dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Presiden mengakui, saat ini
Indoensia dihadapkan pada tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi
global, perubahan iklim, dan peperangan yang terjadi di beberapa negara. Namun,
Presiden juga optimistis Indonesia bisa menghadapi tantangan tersebut dengan
semangat persatuan yang kuat.
Sementara itu, stabilitas ekonomi juga
sangat krusial untuk mencapai tujuan "Indonesia Emas 2045". Indonesia
memiliki berbagai potensi sumber daya alam dan sumner daya manusia yang besar,
namun untuk memanfaatkan potensi tersebut, diperlukan kebijakan ekonomi yang
berpihak pada pengembangan sektor produktif. Pemerintah perlu mendorong
investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, serta menciptakan iklim
usaha yang mendukung bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Kebijakan yang
mendukung kewirausahaan dan inovasi juga harus diperkuat agar sektor-sektor
yang berdaya saing dapat tumbuh dan berkembang.
Hal ini akan menciptakan lebih banyak
lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam menciptakan
stabilitas ekonomi, penting untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan
memastikan distribusi kekayaan yang adil. Masyarakat yang merasa sejahtera dan
memiliki akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi akan berkontribusi pada
stabilitas sosial yang lebih baik.
Di sisi lain, pengembangan sumber daya
manusia adalah komponen yang tak kalah penting dalam mewujudkan "Indonesia
Emas 2045". Pendidikan berkualitas menjadi landasan utama dalam mencetak
generasi yang terampil dan berdaya saing. Oleh karena itu, pemerintah perlu
melakukan reformasi pendidikan dengan menekankan pada kurikulum yang relevan
dengan perkembangan zaman. Pendidikan tidak hanya harus fokus pada aspek akademis,
tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia
kerja. Penguatan pendidikan vokasi harus menjadi prioritas, agar lulusan
memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Selain pendidikan
formal, pendidikan non-formal yang mencakup pelatihan keterampilan juga harus
mendapatkan perhatian, terutama bagi mereka yang telah terlanjur tidak
melanjutkan pendidikan formal. Program-program ini harus dirancang untuk
menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah
terpencil.
Dalam konteks global, Indonesia juga perlu
beradaptasi dengan perubahan yang sangat cepat. Revolusi industri 4.0 dan
kemajuan teknologi informasi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena itu, pendidikan teknologi dan
literasi digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan.
Generasi muda perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan ini agar mereka
dapat bersaing di tingkat global. Program-program yang mendukung inovasi dan
kewirausahaan di kalangan anak muda juga harus didorong, sehingga mereka tidak
hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.
Menuju Indonesia Emas 2045, masyarakat tidak
bisa hanya menjadi penonton tetapi mereka harus berperan aktif dalam proses
pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program-program pembangunan akan menciptakan rasa memiliki yang kuat terhadap
hasil-hasil yang dicapai. Membangun kesadaran sosial adalah langkah penting
dalam menciptakan masyarakat yang peduli dan aktif. Edukasi mengenai isu-isu
sosial, lingkungan, dan politik harus digalakkan melalui berbagai media.
Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik akan lebih mudah terlibat dalam
kegiatan sosial dan pembangunan.
Dalam era digital, teknologi juga dapat
menjadi alat yang efektif untuk memberdayakan masyarakat. Penggunaan platform
digital untuk menyebarluaskan informasi, berkolaborasi dalam proyek-proyek
sosial, dan memfasilitasi diskusi publik dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam proses pembangunan. Menuju Indonesia Emas 2045 adalah
perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dan kerja keras dari semua pihak.
Stabilitas nasional dan peningkatan sumber daya manusia adalah dua aspek yang
saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Dengan menciptakan lingkungan
yang stabil dan mendukung, serta meningkatkan kualitas SDM, Indonesia dapat
melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. Semangat gotong royong yang
menjadi ciri khas bangsa Indonesia harus terus dipupuk dan dijadikan sebagai
pedoman dalam mencapai tujuan bersama. Secara keseluruhan, pencapaian
"Indonesia Emas 2045" memerlukan sinergi antara stabilitas dan
pengembangan sumber daya manusia. Dengan menciptakan lingkungan yang stabil dan
memberdayakan masyarakat melalui pendidikan, Indonesia dapat mencapai kemajuan
yang berkelanjutan dan sejahtera.
Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk
berkontribusi dalam mewujudkan visi besar ini. Masyarakat yang aktif
berpartisipasi dalam pembangunan, serta memiliki kesadaran akan hak dan
kewajiban mereka, akan menjadi pilar penting dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan komitmen bersama dan upaya yang terkoordinasi, Indonesia dapat
mewujudkan impian menjadi bangsa yang maju, sejahtera, dan berkeadilan pada
tahun 2045.
Ketika memahami segala peluang yang kita miliki, maka seharusnya kita semakin opitimistis, dan semakin terpacu untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tidak terasa tinggal 28 tahun lagi, waktu yang tidak lama dalam konteks sejarah. Segala mimpi besar dan indah tentang bangsa Indonesia di usianya yang ke-100, tidak akan terjadi jika kita tidak segera bangun dari tidur kita, untuk bekerja keras mewujudkannya. Apalagi pada tahun 2030 Indonesia di prediksi akan mengalami masa puncak bonus demografi yang penting sekali untuk kita manfaatkan. Tidak banyak pilihan bagi kita, selain menyiapkan generasi bangsa yang unggul, yang pada saatnya akan mengawal dan memimpin Indonesia di masa keemasannya.(***)
Posting Komentar