Padang, Sindotime-Peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar harus menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran bersama, agar lebih mencintai kampung halaman beserta adat dan budaya sebagai sendinya. Sekaligus, memotivasi keinginan bersama untuk terus berupaya membangun dan memajukan ranah Minang ini.
Ini disampaikan Plt Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat
Rapat Paripurna Peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar ke-79 Tahun 2024 di Ruang
Sidang Utama Gedung DPRD Sumbar, Selasa (1/10/2024).
Menariknya, rapat paripurna kali ini menyajikan orasi dari
para tokoh nasional seperti Yusharto Huntoyungi, Dino Patti Djalal, hingga
Musliar Kasim.
“Peringatan hari jadi Sumbar tahun ini terasa lebih bermakna, karena di
awal-awal tahun 2024 daerah kita tertimpa bencana yang sangat berdampak pada
pertumbuhan ekonomi, serta menimbulkan kerugian yang tak sedikit,” ujar Audy.
Sesuai visi Provinsi Sumbar yang tertuang dalam RPJPD, Sumbar bertekad
untuk menjadi Provinsi yang Terkemuka Berbasis Sumber Daya Manusia yang Agamais
pada tahun 2025. Untuk bisa mewujudkannya, Pemprov Sumbar bersama Pemda
Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal, BUMN/BUMD, serta kalangan pengusaha, terus berupaya
melakukan banyak hal.
“Banyak prestasi yang telah dicapai. Namun, kita tidak akan berhenti di satu
titik capaian. Sebagai bahan refleksi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar
saat ini berada di peringkat tujuh nasional. Harapan Lama Sekolah 14,11 tahun.
Angka kemiskinan tahun 2023 5,95 persen, dan kita alokasikan APBD Rp1,6 triliun
untuk pengentasan kemiskinan tahun ini,” sebut Audy.
Menteri Dalam Negeri melalui Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri
Kemendagri RI, Yusharto Huntoyungi berharap, agar segenap unsur pemerintah
daerah di Sumbar terus meningkatkan kolaborasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan memberikan pelayanan bagi masyarakat.
“Kemendagri mengapresiasi Pemprov Sumbar dan Pemda Kabupaten/Kota yang
terus berupaya menjaga daerah ini terus kondusif dan tenteram dalam hal penyelenggaraan
pemerintahan. Meski demikian, patut disadari bahwa saat ini tingkat inflasi di
Sumbar memang sedikit lebih tinggi ketimbang angka nasional,” aku Yusharto.
Beberapa langkah dan upaya harus lebih giat dilakukan, termasuk berkolaborasi
dengan berbagai pihak agar kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dengan
harga yang relatif terjangkau. Disamping tersu menjaga, stabilitas politik yang
harus menjadi tanggung jawab bersama.
Orasi Tokoh Nasional
Dua orang tokoh nasional turut memberikan orasi dan pandangannya terhadap
masa depan Sumbar. Di antaranya adalah, Founder dan Pimpinan Komunitas
Kebijakan Luar Negeri Indonesia Dino Patti Djalal, serta Rektor Universitas
Baiturrahmah (Unbrah) Prof. Musliar Kasim.
Dino Patti Djalal dalam orasinya menyebut, Sumbar menyimpan banyak talenta
terpendam dalam diri generasi mudanya. Ini harus disadari, dibina, dan
diperhatikan. Sebab, anak-anak Sumbar adalah anak-anak yang terpelajar,
pemikir, serta pemimpi.
“Melalui mereka, kita harus jadikan Sumbar sebagai “ibukota
negara” di Samudera Hindia. Sebab posisi Sumbar sangat strategis, dan momentum
geopolitik saat ini, sangat mendukung kita untuk memaksimalkan posisi yang
strategis itu,” kata Mantan Wakil Menteri Luar Negeri berdarah Minang tersebut.
Dino juga mengajak seluruh pihak mengupayakan agar Sumbar memiliki ladang
ekonomi khusus, menjadikan Sumbar sebagai provinsi hijau, serta menjadikan
Sumbar aktif dalam kancah pemikiran Islam, serta menjadikan Sumbar sebagai
benteng sekaligus inspirator dalam pelaksanaan demokrasi.
Sedangkan Rektor Unbrah sekaligus Mantan Wakil Menteri Pendidikan, Prof Musliar
Kasim, menjelaskan orasi berjudul Pentingnya Pendidikan Bermutu untuk Kemajuan
Sumatera Barat. Baginya, pendidikan adalah kunci utama kemajuan keluarga,
masyarakat, serta bangsa dan negara.
“Katakter Minang adalah alasan mengapa orang Minang di masa lalu sukses
dan berpengaruh besar dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Namun, saat ini kondisinya
berbeda. Karena itu, kita perlu pendidikan yang inklusif dan adil. Perlu koordinasi
dilakukan antara provinsi dan kabupaten/kota terkait pendidikan SD dan SMP,” jelas
Musliar.(*/zoe)
Posting Komentar