Padang, Sindotime-Pemko Padang membuka 492 formasi CPNS,
dengan total pendaftar mencapai 10.784 orang tahun ini. Dari jumlah tersebut,
8.919 pelamar dinyatakan memenuhi syarat untuk mengikuti SKD, sementara 1.865
lainnya tidak lolos. Bahkan, para pelamar sudah mengikuti Ujian Seleksi
Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Padang yang
dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, pada Rabu (6/11).
Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar saat melakukan peninjau
ke lapangan, mengapresiasi dukungan penuh dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dalam
memastikan seleksi berjalan transparan dan adil.
"Melalui kerja sama dengan tim BKN pusat dan Kanreg XII
BKN Pekanbaru, seleksi ini dilaksanakan sesuai prosedur dan bebas dari praktik
calo. Sistem yang digunakan menjamin bahwa hasil ujian murni bergantung pada
kemampuan peserta," ujarnya.
Andree juga berpesan kepada peserta untuk fokus pada
kemampuan diri sendiri dan menghindari godaan pihak yang mengaku bisa membantu
kelulusan. "Percayalah pada usaha, doa, dan kesiapan diri. Pemko Padang
berharap menemukan putra-putri terbaik bangsa yang bisa memberikan kontribusi
besar bagi masyarakat," tambahnya.
Pelaksanaan SKD di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
dilaksanakan dengan kapasitas 400 peserta per sesi. Seleksi ini berlangsung
dari 5 hingga 10 November 2024 untuk melayani 6.817 peserta yang memilih Kota
Padang sebagai lokasi ujian.
Sementara itu, Deputi Bidang Sistem Informasi dan
Digitalisasi Manajemen Aparatur Sipil Negara BKN, Suharmen, menegaskan bahwa
sistem Computer Assisted Test (CAT) yang diterapkan dalam SKD menjamin
transparansi dan objektivitas. "Hasil ujian langsung terlihat di layar
peserta setelah ujian selesai, dan dapat dipantau masyarakat melalui kanal
YouTube BKN," ujarnya.
Suharmen juga mengingatkan bahwa sistem CAT dirancang untuk
menghindari segala bentuk manipulasi, termasuk klaim dari pihak yang mengaku
bisa membantu kelulusan dengan imbalan tertentu. "Nilai ujian sepenuhnya
bergantung pada usaha peserta dan tidak ada peluang untuk diubah oleh siapa
pun," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Suharmen menjelaskan
komponen-komponen dalam SKD, yang terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes
Intelegensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Selain itu, ada 10 soal
tambahan untuk mendeteksi potensi paparan radikalisme. "Soal-soal karakteristik
pribadi dirancang untuk menilai kecenderungan karakter, bukan untuk menentukan
benar atau salah. Peserta perlu berhati-hati dan memahami konteks soal dengan
baik," jelasnya.
Suharmen mengimbau peserta untuk menjawab soal dengan bijak,
terutama dalam tes yang lebih kompleks, seperti Tes Karakteristik Pribadi, yang
dapat menggali kecenderungan dan sifat asli peserta.
Posting Komentar