Padang, Sindotime-Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat digelar untuk mendorong pengembangan
ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berdaya saing. Acara ini bertema
"Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha: Menumbuhkan Ekonomi Hijau dan Ekonomi
Biru di Sumatera Barat yang Berdaya Saing", dan berlangsung di Padang pada
Kamis (21/11).
Plt. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, hadir dalam
acara tersebut. Dalam sambutannya, Audy menjelaskan bahwa inti dari konsep
ekonomi hijau dan biru terletak pada inovasi, efisiensi, pengembangan mata
pencaharian, dan pemberdayaan masyarakat. "Salah satu sektor yang memiliki
potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sumbar adalah energi baru
terbarukan (EBT), yang menjadi bagian dari ekonomi hijau," kata Audy.
Audy juga menyatakan bahwa pengembangan industri hilirisasi
pertanian di Sumbar menjadi salah satu peluang besar, mengingat 60% angkatan
kerja di daerah tersebut adalah petani. Dalam hal ekonomi biru, Audy
menambahkan bahwa sektor ini berfokus pada pemanfaatan potensi laut dan
pesisir, yang belum dimaksimalkan di Sumatera Barat. Meskipun Sumbar merupakan
jalur migrasi tuna, sektor perikanan belum berkembang optimal, dan peluang ini
dapat menjadi bisnis yang menguntungkan di masa depan. "Kita belum
mengalami overfishing, justru kita masih berada di bawah potensi yang ada,
sehingga ini bisa menjadi peluang yang besar untuk bisnis kelautan,"
tambahnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi
Kadin Indonesia, Taufan Eko Nugroho Rotorasik, yang mewakili Ketua Umum Kadin
Indonesia. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha,
di mana Kadin berperan vital dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi. "Forum Rapimprov ini bertujuan untuk membahas
tantangan dan peluang strategis, seperti modernisasi sektor pertanian dan
transformasi hasil pertanian berbasis teknologi, untuk meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan petani," ujarnya.
Ketua Kadin Sumbar, Buchari Bachter, berharap forum ini
dapat menghasilkan solusi yang relevan dengan kebutuhan daerah dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. "Saya berharap melalui
forum ini, kita dapat mengidentifikasi upaya-upaya yang tidak hanya relevan
dengan kebutuhan daerah, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata dalam
pembangunan ekonomi secara nasional," ujar Buchari.
Kegiatan ini memiliki makna penting karena bertepatan dengan
momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur yang baru akan menentukan arah kebijakan pembangunan ekonomi Sumatera
Barat untuk lima tahun mendatang. Oleh karena itu, Kadin Sumbar merasa perlu
memfasilitasi dialog konstruktif antara dunia usaha dan para calon Gubernur
serta Wakil Gubernur Sumatera Barat.(*/zoe)
Posting Komentar