Padang, Sindotime-Pemerintah Kota (Pemkot) Padang terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan berbelanja masyarakat melalui pengembangan sembilan pasar rakyat di berbagai kecamatan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Padang dalam merevitalisasi pasar-pasar tradisional dan memperbaiki infrastruktur pasar melalui program revitalisasi yang lebih terencana dan modern.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Syahendri Barkah, menjelaskan bahwa pengembangan pasar tidak hanya terfokus pada Pasar Raya, tetapi juga mencakup pasar-pasar lain di sejumlah kecamatan. Sembilan pasar yang dimaksud antara lain Pasar Lubuk Buaya, Pasar Ulak Karang, Pasar Nanggalo, Pasar Tanah Kongsi, Pasar Belimbing, Pasar Simpang Haru, Pasar Bandar Buat, dan Pasar Alai. Semua pasar ini diharapkan dapat berkembang menjadi pasar yang lebih representatif, dengan lingkungan yang lebih bersih, tertib, dan nyaman bagi masyarakat.
“Program ini bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berbelanja di pasar terdekat yang sudah teratur dan nyaman. Kami ingin mengurangi ketergantungan warga pada Pasar Raya dan memberi alternatif yang lebih baik di setiap kecamatan,” ujar Syahendri dalam wawancara di ruang kerjanya, Kamis (21/11).
Selama lima tahun terakhir, Pemkot Padang telah merevitalisasi beberapa pasar, di antaranya Pasar Belimbing, Pasar Ulak Karang, Pasar Tanah Kongsi, dan Pasar Lubuk Buaya. Pada tahun 2025, Pemkot Padang akan melanjutkan revitalisasi Pasar Ulak Karang dengan anggaran Rp1 miliar.
“Tujuan utama dari revitalisasi ini adalah menciptakan pasar yang nyaman dan mendukung kelancaran transaksi perdagangan. Kami juga sedang berupaya memperoleh dukungan dari pemerintah pusat untuk mempercepat revitalisasi pasar lainnya secara bertahap,” tambah Syahendri.
Tak hanya revitalisasi, Pemkot Padang juga berfokus pada pengelolaan pasar dengan standar nasional. Dua pasar, yakni Pasar Alai dan Pasar Tanah Kongsi, telah berhasil meraih sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan, Pasar Tanah Kongsi baru saja meraih penghargaan sebagai pasar ber-SNI dari Kementerian Perdagangan RI.
"Setiap tahun kami menargetkan satu pasar untuk memperoleh sertifikasi SNI. Selain itu, kami juga memastikan semua pasar memiliki alat ukur yang akurat. Setiap bulan, kami melakukan tera ulang alat ukur sebagai bentuk perlindungan terhadap hak konsumen," jelas Syahendri.
Atas upaya tersebut, Kota Padang berhasil meraih tiga penghargaan dari Kementerian Perdagangan RI, yakni sebagai Daerah Tertib Ukur, Pasar Tertib Ukur, dan Pasar ber-SNI. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar.
Dengan berbagai langkah tersebut, Pemkot Padang optimistis dapat terus meningkatkan kualitas pasar tradisional, menjadikannya lebih modern, kompetitif, dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.(*/zoe)
Posting Komentar