WWW.SINDOTIME.COM

Kami juga membuka ruang bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi

Matangkan KLHS RPJMD Sumbar Tahun 2025-2029, Dorong Percepatan Pencapaian SDGs

DIBAHAS: Suasana pelaksanaan Konsultasi Publik II Penyusunan KLHS RPJMD Sumbar 2025-2029 di Aula Bappeda Sumbar, Senin (9/12).(dlh sumbar)


Padang, Sindotime-Sumbar memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Namun sering kali dihadapkan dengan berbagai tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim, bencana alam, dan degradasi lingkungan. Karena itu dibutuhkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa pembangunan di Sumatera Barat dapat berjalan selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Dalam rangka menyiapkan konsep KLHS tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar menggelar Konsultasi Publik II yang merupakan rangkaian proses kegiatan dalam pembuatan dan pelaksanaan KLHS RPJMD Sumbar Tahun 2025-2029.

”KLHS merupakan instrumen penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di daerah. Melalui KLHS, kita dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko lingkungan yang mungkin timbul akibat pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pembangunan yang kita lakukan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk generasi mendatang,” kata Pj Sekda Provinsi Sumbar, Yozarwardi Usama Putra saat pembukaan Konsultasi Publik II Penyusunan KLHS RPJMD Sumbar 2025-2029 di Aula Bappeda Sumbar, Senin (9/12).

Melalui kegiatan ini diharapkan diskusi dapat berkembang dengan tukar menukar pengalaman dari para peserta. Diharapkan kegiatan ini juga bisa membangun sinergi antara perencanaan pembangunan oleh pemerintah dan implementasinya di tengah masyarakat. Sehingga mampu mengatasi dan menjawab permasalahan yang berkembang di daerah.

Yozarwardi Usama Putra pada kesempatan itu juga memberikan materi tentang Integrasi Pembangunan Berkelanjutan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat.

Di mana, ada 17 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yang menjadi agenda global sejak tahun 2015. Yakni Tanpa kemiskinan (no poverty), Tanpa kelaparan (zero hunger), Kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being), Pendidikan berkualitas (quality education), Kesetaraan gender (gender equality), Air bersih dan sanitasi layak (clean water and sanitation), Energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy), Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth).

Lalu, Industri, inovasi, dan infrastruktur (industry, innovation and infrastructure), Berkurangnya kesenjangan (reduced inequality), Kota dan permukiman yang berkelanjutan (sustainable cities and communities), Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (responsible consumption and production), Penanganan perubahan iklim (climate action), Ekosistem lautan (life below water), Ekosistem daratan (life on land), Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh (peace, justice and strong institutions), Kemitraan untuk mencapai tujuan (partnerships for the goals).

 

Setidaknya ada empat poin sesuai dengan Perpres No 111 Tahun 2022 yaitu, Menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, Menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, Menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif, Terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar, Tasliatuf Fuaddi menyebut pelaksanaan KLHS ini sangat penting dalam mengetahui capaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Sumatera Barat, mengekspos hasil analisa isu PB paling strategis di Sumatera Barat, mengekspos skenario dan rekomendasi KLHS berupa program berdasarkan Kepmendagri No. 900.1.15.5-3406 Tahun 2024 untuk pencapaian target TPB, mendapatkan masukan terkait perumusan alternatif dan rekomendasi yang dilakukan secara partisipatif Bersama dengan semua pemangku kepentingan.

“Dalam kegiatan ini, kita juga menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten mulai dari Pimpinan di lingkungan Pemprov Sumbar, hingga sejumlah akademisi yang diharapkan bisa melahirkan sebuah rumusan yang dapat dijadikan sebagai kerangka acuan dalam menghadapi tantangan persoalan lingkungan ke depan,” ujar Tasliatul Fuaddi.

Pada kesempatan itu juga menghadirkan narasumber Prof. Dr. H. Indang Dewata, M.Si. CEIA, dari prodi Ilmu Lingkungan Hidup UNP, yang memaparkan materi tentang Investasi Untuk Masa Depan, Sebuah Pandangan dan Kritisi Terhadap Rekomendasi KLHS RPJMD Propinsi Sumatera Barat.(zoe)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Advertise

advertise