PENUH HARAPAN: Kadispora Sumbar, Maifrizon ketika membuka Raker NPC Sumbar beberapa waktu lalu. Plt Sekwan DPRD Sumbar ini menargetkan Sumba...
Padang, Sindotime-Pemprov Sumbar menargetkan memiliki Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD) pada 2026. Ini seiring dengan telah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang sudah berjalan selama kurang lebih 3 tahun.
Di mana, di tingkat nasional sendiri, DBON ini merupakan
program Pembangunan Olahraga Jangka Panjang 2021-2045 yang mencakup olahraga
pendidikan, olahraga masyarakat dan olahraga prestasi. Dan salah satu target
dari DBON ini yakni, Indonesia mampu meraih prestasi terbaik di Olimpiade 2044.
Agar bisa mewujudkan olahraga pendidikan, olahraga
masyarakat dan olahraga prestasi harus dijalankan untuk mewujudkan Sumber Daya
Manusia (SDM) Indonesia yang sehat. Dengan menyatukan persepsi dengan
stakeholder terkait.
“Jadi di DBOD merupakan turunan dari DBON. Di sini ini
nantinya akan tergambar pemetaan olahraga Sumbar yang terdiri dari tiga ruang
lingkup yakni olahraga pendidikan, olahraga masyarakat dan olahraga prestasi,”
kata Kadispora Sumbar, Maifrizon, pekan lalu.
Sehingga ketiga ruang lingkup olarhaga ini memiliki muara
yang jelas. Seperti olahraga masyarakat misalnya yang muara akhirnya yakni
Indonesia Bugar 2025. Ini karena berkaca kepada tingkat kebugaran masyarakat yang
saat ini masih sekitar 30 persen, walau tingkat partisipasinya di atas itu.
Lalu, olahraga pendidikan yang berjenjang, mulai dari
pelajar yang harus jelas jenjang pembinaannya. Di mana anak-anak di usia
sekolah sudah harus mulai menentukan pilihannya terkait olahraga apa yang diminatinya.
Begitu juga dengan olahraga prestasi yang harus memiliki berorientasi
yang jelas, serta mengacu kepada prestasi atau peraihan medali masing-masing
daerah. Dan ini jelas muaranya nantinya ke olimpiade.
Di nasional, melalui DBON akan dipetakan olahraga apa saja
yang akan menjadi unggul Indonesia di pentas dunia nantinya. Dan olahraga
seperti atletik, sepakbola, bulutangkis, panjat tebing saat ini sudah menjadi
andalan bagi Indonesia untuk meraih medali di pentas dunia. Namun bukan mengenyampingkan
olahraga-olahraga lain, melainkan harus ada skala prioritas olahraga yang
memang akan ada muaranya.
“Begitu juga halnya di Sumbar. Tapi tetap tidak
mengenyampingkan olahraga lainnya, melainkan perlu ada skala prioritas dan
muara yang jelas,” kata pria yang kini menjabat sebagai Plt Sekwan DPRD Sumbar
tersebut.
Dengan adanya DBOD Sumbar ini, juga akan lahir DBOD di
masing-masing kabupaten/kota di Sumbar. Karena di Sumbar sendiri, dari sekian
puluh cabang olahraga tersebut perlu ditentukan arahnya. Olahraga apa saja yang
harus digandeng untuk bisa berprestasi.
Untuk DBOD Sumbar sendiri, nantinya akan menggandeng
sejumlah praktisi olahraga dari UNP yang notabene mengerti dengan olahraga. Sehingga
bisa ditentukan skala prioritas, tentunya melalui kajian-kajian,” katanya.
Disebutkan, di DBOD Sumbar sendiri nantinya juga akan ada
semacam payung hukum untuk memperkuat dasar hukum pelaksanaannya. Sehingga di
DBOD ini nantinya akan jelas, si A kerja apa, si B kerja apa, si C kerja apa
dan sebagainya.
Contohnya seperti olahraga pendidikan, juga perlu
dikerjasamakan dengan dinas pendidikan. Kemudian juga Kemenag di mana di sana
juga ada tsanawiyah dan madrasah juga perlu disinergikan. Sehingga memiliki banyak
stake holder yang bisa saling bahu membahu dalam melahirkan prestasi untuk kemajuan
prestasi daerah. Karena kalau hanya diserahkan ke pemerintah sendiri juga tidak
akan kuat.
Dan sebagai langkah awal nantinya, akan ada rapat-rapat
besar, atau diskusi-diskusi besar terkait DBOD yang akan dibuat Sumbar. Di mana
pada 2025 ini mulai digagas sehingga pada 2026 nantinya sudah bisa dijalankan.
“Secara konsep mentah DBOD sudah ada. Tinggal menyamakan
persepsi dengan berbagai stakeholder lainnya seperti Dinas Pendidikan, Kemenag,
kalangan akademisi, olahragawan dan tokoh-tokoh olahraga di Sumbar,” tegasnya.(zoe)
COMMENTS