Padang  

1.100 Ton Kayu Gelondongan Menumpuk di Sepanjang Pesisir Pantai

DIBERSIHKAN : Tim DLH Kota Padang terlihat berjibaku membersihkan kayu gelondongan yang menghiasi pesisir pantai.(dlh kota padang)

Padang, Sindotime-Penanganan sampah pascabencana di Kota Padang menghadapi tantangan besar setelah sekitar 1.100 ton kayu gelondongan terseret dari kawasan hulu dan menumpuk di sepanjang pesisir serta permukiman warga. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 3.327 ton material sisa bencana yang kini menjadi fokus utama pemulihan lingkungan di kota itu.

Tumpukan kayu dalam skala masif tersebut tidak hanya menghambat akses dan aktivitas warga, tetapi juga menuntut penanganan cepat agar proses normalisasi dapat berlangsung tanpa meningkatkan tekanan terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Selain kiriman kayu dari aliran sungai, tumpukan sampah juga berasal dari backlog pengangkutan selama lima hari dan material sisa banjir yang bercampur dengan sampah rumah tangga.

Baca juga :Korban Jiwa Bencana Sumbar Bertambah Jadi 151 Orang, 118 Orang Hilang, Kerugian Nyaris Tembus Rp 1 Triliun

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang menargetkan seluruh material dapat ditangani dalam sembilan hari melalui pola kerja yang lebih sistematis, penugasan berbasis zona, serta percepatan pergerakan armada pengangkut. Strategi ini dirancang agar seluruh area terdampak memperoleh penanganan merata dan terukur.

Namun, tidak semua material yang terkumpul akan dikirim ke TPA. Kayu gelondongan yang mendominasi timbunan justru menjadi sumber daya alternatif. Banyak warga pesisir memanfaatkannya sebagai bahan bakar atau kebutuhan sehari-hari, sementara sebagian besar sisanya akan disalurkan ke PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif, sehingga peran kayu tidak lagi sekadar limbah.