SATUKAN TEKAD: Peringatan HUT ke-73 IBI, sekaligus peringatan International Day Midwife (IDM) 2024 yang dilaksankaan di Pangeran Beach Hotel, Sabtu (31/08/2024).(sumber : pemprov sumbar)
Padang, Sindotime–Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumbar dalam memperkuat
sistem ketahanan kesehatan nasional. Karena itu, sinergitas dengan berbagai
pihak perlu ditingkatkan.
Ini dipesankan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah Datuak
Marajo saat peringatan HUT ke-73 IBI, sekaligus peringatan International Day
Midwife (IDM) 2024 yang dilaksankaan di Pangeran Beach Hotel, Sabtu
(31/08/2024).
“IBI harus terus menjaga spirit, sebagai organisasi profesi
kesehatan terdepan, yang melayani masyarakat secara profesional,” kata ucap
Mahyeldi saat peringatan HUT IBI.
Dalam kegiatan yang mengusung tema Peran Bidan dalam
Penguatan Sistem Pertahanan Nasional pada Krisis Iklim dan Melalui Sinergi dan
Kolaborasi ini, diharapkan IBI terus menghadirkan pelayanan yang berkualitas. Karena
itu, eksistensi bidan sangat penting dalam mengedukasi dan memberikan
pencerahan ke masyarakat, terutama yang sekaitan dengan perkembangan kognitif
bayi, yang wajib dijaga kesehatan dan tumbuh kembangnya. Di mana mereka ini
sebagai generasi penerus masa depan bangsa.
“Semua iru bisa maksimal, dengan langkah strategis. Untuk itu,
ini penting demi menjaga kesehatan ibu dan anak dalam kerangka memastikan
terwujudnya ketahanan kesehatan nasional,” sebut Mahyeldi.
Dikatakan, menurut Konfederasi Bidan Internasional, bidan
juga berperan penting dalam upaya menyesuaikan sistem kesehatan dengan isu
perubahan iklim. Tujuannya, bidan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan
yang aman, tetapi juga memberikan pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan.
“Ke depan, bidan harus menjadi garda terdepan dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama dalam upaya Penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Penurunan Angka Kematian Bayi (AKB). Di mana ini
sebagai salah satu Indikator Global Suistainable Development Goals (SDGs) Tahun
2030,” sebut Mahyeldi.
Diakui, sepanjang 2023, jumlah kematian ibu di Sumbar
tercatat sebanyak 118 orang. Sedangkan angka kematian bayi mencapai 826 orang.
“Ini tentu perlu dievaluasi secara bersama, termasuk evaluasi terhadap
kompetensi petugas, yang bisa dilakukan melalui IBI sejak tingkat Poskesri,
Pustu, Puskesmas, hingga Praktek Mandiri Bidan (PMB),” terangnya.(*/zoe)
Turut hadir pada seminar tersebut, Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Sumbar, Lila Yanwar; Kepala Biro Adpim Sumbar, Mursalim; Ketua Umum
Pengurus Pusat IBI, Ade Jubaedah; Ketua Pengurus Daerah IBI Sumbar, Hasnawati;
Pimpinan Perguruan Tinggi Kesehatan; dan Pimpinan Rumah Sakit se-Kota Padang,
serta 400 peserta seminar. (adpsb/cen)






