Tujuh Guru Besar Unand Dikukuhkan, Empat Orang Diantaranya dari FISIP

DIKUKUH: Tujuh Guru Besar yang dikukuhkan Rektor Unand, Dr. Efa Yonnedi, Ph.D, bersama Ketua Dewan Profesor, Prof. Apt. Marlina, Ph.D di Convention Hall, Kampus Limau Manis, Rabu (30/4). Dari ketujuh guru besar tersebut, sebanyak empat orang di antaranya berasal dari FISIP.(unand)


Padang, Sindotime-Sebanyak tujuh guru besar Universitas
Andalas (Unand) dikukuhkan Rektor Unand, Dr. Efa Yonnedi, Ph.D, bersama Ketua
Dewan Profesor, Prof. Apt. Marlina, Ph.D di Convention Hall, Kampus Limau Manis,
Rabu (30/4). Dari ketujuh guru besar tersebut, sebanyak empat orang berasal
dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Sedang tiga orang lainnya,
dua orang dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan satu dari Fakultas Pertanian.

Keempat guru besar dari FISIP yang dikukuhkan itu yakni Prof.
Dr. Drs. Afrizal, MA (Teori Sosiologi), Prof. Dr. Drs. Alfan Miko, M.Si
(Sosiologi Keluarga), Prof. Dr. Lucky Zamzami, S.Sos., M.Soc.Sc (Antropologi
Maritim), dan Prof. Dr. Drs. Zainal Arifin, M.Hum (Antropologi Politik).

Sedangkan dua guru besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat
adalah Prof. Defriman Djafri, S.KM., M.KM., Ph.D (Epidemiologi Bencana), dan Prof.
Dr. Masrizal, S.KM., M.Biomed (Epidemiologi Penyakit Menular).

Serta satu orang dari Fakultas Pertanian, yang dikukuhkan
adalah Prof. Dr. Ir. Yusniwati, S.P., M.P (Pemuliaan Tanaman).

Rektor Unand, Efa Yonnedi dalam sambutannya menyebut, pentingnya
pengukuhan ini sebagai momen strategis dalam perjalanan intelektual seorang
dosen. “Ini bukan hanya simbol akademik, tapi juga momentum untuk mendorong
peningkatan kualitas riset, termasuk kolaborasi yang lebih luas dengan sponsor
eksternal,” sebutnya.

Dikatakan, ketujuh guru besar juga menyampaikan orasi ilmiah
yang menyoroti beragam isu strategis sesuai bidang keilmuannya. Di bidang
sosial, Prof. Afrizal mengangkat konsep masyarakat tahan konflik,
sementara Prof. Alfan Miko menyoroti pergeseran peran lansia dalam masyarakat
Minangkabau.

Di bidang antropologi, Prof. Lucky Zamzami membahas
tantangan pembangunan pesisir, dan Prof. Zainal Arifin mengulas dinamika
identitas budaya dalam pembentukan komunitas baru.

Dari bidang kesehatan masyarakat, Prof. Defriman menekankan
pentingnya integrasi kecerdasan buatan dalam epidemiologi modern, sedangkan
Prof. Masrizal membahas pemanfaatan sistem informasi geografis untuk
penanggulangan filariasis.

Sementara itu, Prof. Yusniwati dalam orasinya menyoroti
pentingnya pemuliaan tanaman sebagai pilar pertanian berkelanjutan untuk
mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Sekretaris Program Magister
Komunikasi FISIP Unand
, Dr. M.A. Dalmenda, S.Sos, M.Si meyakini, pengukuhan
ini sekaligus menjadi penegasan komitmen Unand dalam memperkuat kontribusi
akademisi terhadap pembangunan nasional melalui keilmuan dan riset strategis
lintas sektor.

“Selamat kami ucapkan kepada guru besar yang dikukuhkan, dan
teruslah untuk memberikan ilmu yang bermanfaatkan bagi kemajuan bidang
pendidikan Sumbar di masa yang akan datang,” pinta Pembina/Penasehat sindotime.com tersebut.(*/zoe)