DITINDAKLANJUTI: Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy dalam suatu kesempatan.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Aksi heroik
seorang bidan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, yang viral di media sosial
karena menyeberangi sungai demi mengobati pasien Tuberkulosis (TBC), langsung
direspons cepat oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar).
Video perjuangan bidan Dona
Lubis (46), yang membelah derasnya arus Sungai Batang Pasaman untuk menjangkau
rumah pasien di daerah terpencil Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat,
Kecamatan Dua Koto, menjadi viral setelah diunggah akun Instagram
@kaba.pasaman. Aksi itu menyita perhatian publik, termasuk Wakil Gubernur
Sumbar, Vasko Ruseimy.
Menindaklanjuti peristiwa
tersebut, Wakil Gubernur Vasko langsung menghubungi Bupati Pasaman, Welly
Suhery, pada Senin malam (4/8). Ia meminta agar Pemerintah Kabupaten Pasaman
segera menyusun dan mengirimkan proposal pembangunan jembatan penghubung yang
sebelumnya terputus akibat bencana alam. Jembatan sepanjang 15 meter tersebut
menjadi akses utama warga dan telah putus sejak Jumat (1/8), menyebabkan
puluhan keluarga terisolasi.
“Segera siapkan surat
pengajuan bantuan, nanti kita sampaikan langsung ke Presiden. Kita juga minta
dukungan dari Pak Andre Rosiade agar proses ini bisa dikawal sampai pusat,”
ujar Vasko dalam percakapannya.
Tak hanya itu, Wakil Gubernur
juga menggandeng Anggota DPRD Sumbar, Khairuddin Simanjuntak, untuk mengawal
proses usulan pembangunan jembatan hingga ke tingkat nasional. Tujuannya, agar
akses layanan kesehatan dan logistik masyarakat bisa kembali normal sesegera
mungkin.
Bupati Pasaman, Welly Suhery,
menyatakan bahwa dokumen permohonan tersebut telah ditandatangani dan siap
dikirim dalam bentuk digital. “Sudah saya tanda tangani, file PDF-nya segera
dikirim,” ujarnya.
Dampak terputusnya jembatan
tidak hanya menyulitkan mobilitas, tetapi juga memicu lonjakan harga kebutuhan
pokok hingga 150 persen. Biaya transportasi pun ikut naik drastis—tarif ojek
yang semula Rp100 ribu melonjak menjadi Rp250 ribu per orang.
Meski demikian, semangat
pengabdian tak luntur dari para tenaga kesehatan di daerah. Bidan Dona menyampaikan
bahwa tugasnya tetap harus dijalankan meski dalam kondisi sulit. “Saya harus
turun ke sungai, baju basah semua. Tapi yang penting pasien tetap terlayani,”
ungkapnya.
Sementara itu, Pemerintah
Nagari Cubadak Barat bersama Pemkab Pasaman tengah berupaya membangun jembatan
darurat sebagai solusi sementara. Di sisi lain, Pemprov Sumbar akan
mengupayakan dukungan pemerintah pusat agar pembangunan jembatan permanen bisa
segera direalisasikan demi menjamin hak dasar warga di daerah terdampak.(*/zoe)






