SERIUS: Pertemuan untuk merampungkan persiapan peluncuran smart surau oleh Pemko Padang yang dijadwalkan mulai diluncurkan pada Oktober mendatang.(pemko padang)
Padang, Sindotime-Program Smart Surau terus dimatangkan
persiapannya oleh Pemko Padang jelang peluncuran yang dijadwalkan pada 1
Oktober 2025. Program ini dirancang untuk mengaktifkan peran masjid dan musala
sebagai pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan sepanjang tahun, tidak hanya
terbatas pada bulan Ramadan.
Menurut Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, Smart Surau
bertujuan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas umat setiap hari. “Kita
ingin masjid aktif setiap hari, tidak hanya ramai saat puasa. Dengan Smart
Surau, kegiatan ibadah dan pembinaan akan berlangsung terus-menerus dan lebih
terstruktur,” ujarnya dalam rapat koordinasi yang digelar di rumah dinasnya
pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Integrasi Pendidikan Agama: Sekolah dan Masjid
Salah satu inti dari program ini adalah integrasi antara
pendidikan agama di sekolah dengan aktivitas keagamaan di rumah ibadah.
Anak-anak akan dijadwalkan melaksanakan enam waktu salat berjamaah dalam
sehari, dengan rincian: dua waktu salat di masjid (Subuh dan Magrib/Isya),
serta tiga waktu lainnya (Dhuha, Zuhur, dan Ashar) di sekolah.
Kegiatan dimulai sejak pagi dengan program Subuh Mubarokah,
dilanjutkan dengan aktivitas sekolah setelah anak-anak kembali ke rumah untuk
sarapan. Pada sore hingga malam hari, mereka kembali ke masjid untuk
melaksanakan salat berjamaah dan kegiatan pembinaan lainnya.
Program juga akan mencakup kegiatan keagamaan khusus seperti
Subuh Jumat, serta Didikan Subuh bagi santri TPQ pada Minggu pagi. Setiap
masjid akan diberi keleluasaan mengembangkan variasi kegiatan sesuai kebutuhan
dan karakteristik jamaahnya.
Keterlibatan Siswa dan ASN
Smart Surau akan melibatkan siswa dari tingkat SD kelas 4
hingga SMA. Kelompok usia ini dianggap strategis dalam pembinaan karakter dan
penguatan nilai keagamaan.
Tak hanya siswa, sekitar 15.000 aparatur sipil negara (ASN)
di Kota Padang juga akan berperan aktif. Mereka akan diberi tanggung jawab
untuk menjadi pendamping atau penggerak kegiatan di satu rumah ibadah.
Keaktifan ASN ini nantinya akan dijadikan salah satu indikator dalam penilaian
kinerja dan jabatan.
Pembentukan Satgas dan Sosialisasi
Tahapan persiapan program telah dimulai sejak Agustus 2025,
dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Smart Surau yang akan dibentuk di
berbagai tingkatan: mulai dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, hingga ke
masjid dan musala.
Sementara itu, sosialisasi kepada masyarakat akan
dilaksanakan pada awal September. Wakil Wali Kota menekankan bahwa program ini
merupakan gerakan kolektif yang menyatukan pemerintah, masyarakat, dan lembaga
pendidikan.
“Smart Surau bukan proyek semata, melainkan sebuah gerakan
bersama. Kita ingin membangun sinergi antara sekolah, masjid, masyarakat, dan
ASN. Semua bergerak dalam satu irama,” tutup Maigus.(*/zoe)