Menag-KPAI Siapkan Langkah untuk Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual

DIBAHAS SERIUS: Menag RI, Nasaruddin saat bertemu dengan Ketua KPAI, Ai Maryanti Solihah.(kemenag ri)


Jakarta, Sindotime-Perlindungan anak dari kekerasan seksual,
terutama yang dialami oleh santri mendapatkan perhatian serius dari Menteri
Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, bersama Ketua Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), Ai Maryati Solihah. Sehingga perlu disiapkan langkah-langkah
penanganannya sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.

Nasaruddin Umar mengaku, dirinya prihatin dengan berbagai
kejadian yang menimpa santri, “Kami sangat prihatin dengan kasus kekerasan seksual
yang terjadi di pesantren. Terlebih lagi jika pelakunya adalah pimpinan
pesantren, ini sangat memprihatinkan. Kami berencana membentuk panitia khusus
untuk menindaklanjuti kasus-kasus semacam ini,” ujarnya.

Menag juga menyadari keterbatasan anggaran di KPAI dan
menyarankan agar terjadi kolaborasi lebih kuat antara berbagai pihak.
“Mari kita bersama-sama mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan,
melakukan langkah-langkah nyata, dan memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan,”
tambahnya dalam audiensi yang berlangsung di Kantor Pusat Kemenag RI.

Sementara itu, Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah, mengungkapkan
sejumlah kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan, mencakup kekerasan
seksual, fisik, psikis, bahkan kekerasan terkait orientasi seksual. “Kondisi
ini sangat mengkhawatirkan,” kata Ai. Ia juga menyoroti bahwa pelaku kekerasan
sering kali memiliki kedekatan dengan pihak berkuasa, yang membuat
penanganannya semakin sulit.

Ai kemudian mengusulkan beberapa rekomendasi, di antaranya
optimalisasi program perlindungan anak di lingkungan pendidikan, termasuk
pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di
lembaga pendidikan keagamaan. Ia juga mengusulkan inisiatif “Pesantren Ramah
Anak” sebagai salah satu cara untuk mencegah kekerasan di lingkungan pesantren,
yang nantinya diharapkan bisa terintegrasi dengan kebijakan Kemenag guna
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi para santri.(*/zoe)