Tarian Kolosal Siswa MTsN Tampil Memukau di Harlah Pancasila

MEMUKAU: Siswa-siswi MTsN se-Kota Padang usai membawakan tarian kolosal di upacara bendera peringatan Hari Lahir Pancasila, yang digelar di Lapangan APEKSI Balaikota Aie Pacah.(haris tj/sindotime)


Padang, Sindotime—Kementerian Agama Kota Padang mendapatkan
apresiasi dari Pemko Padang atas suguhan spektakuler tarian kolosal “Samo
Baiyo” yang dibawakan oleh siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
se-Kota Padang. Penampilan tersebut dinilai menjadi salah satu daya tarik utama
dalam Upacara Bendera peringatan Hari Lahir Pancasila, yang digelar di Lapangan
APEKSI Balaikota Aie Pacah, Senin (2/6).

Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang bertindak sebagai
Inspektur Upacara, secara langsung menyampaikan rasa bangga dan harunya
terhadap pertunjukan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyebut bahwa penampilan
siswa madrasah tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam
tentang nilai-nilai persatuan dan kebangsaan.

“Pertunjukan
ini sangat membanggakan dan menginspirasi. Tarian kolosal yang ditampilkan oleh
anak-anak kita dari madrasah menjadi simbol semangat nasionalisme yang hidup di
Kota Padang. Terima kasih kepada Kemenag Padang dan seluruh jajaran, terutama
para guru dan kepala madrasah yang telah membina dan mempersiapkan karya luar
biasa ini,”
ungkap Wali Kota Fadly.

Tarian “Samo Baiyo”
yang digarap oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Seni Budaya dan
Keterampilan MTsN se-Kota Padang, dibawah arahan Kepala Kemenag Kota Padang Edy
Oktafiandi, mengangkat tema besar “Kerukunan dan Toleransi”. Tarian
ini menggambarkan kehidupan masyarakat Sumatera Barat yang hidup berdampingan
dalam keberagaman agama, suku, dan budaya.

Edy Oktafiandi dalam
keterangannya menjelaskan bahwa tarian tersebut merupakan bentuk inovasi
Kemenag dalam menyampaikan pesan moderasi beragama kepada masyarakat.

“Moderasi
beragama bukan berarti memoderasi agama, tetapi memoderasi cara kita dalam
beragama. Ini penting di tengah kemajemukan masyarakat Indonesia. Tarian ini adalah
upaya kita untuk membumikan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan dengan
pendekatan budaya,”
ujar Edy, putra asli Kubu Marapalam itu.

Sebanyak 80 siswa tampil
memukau di hadapan ribuan peserta dan undangan, selaras dengan angka simbolis
memperingati 80 tahun lahirnya Pancasila. Sorak tepuk tangan yang membahana
menjadi bukti betapa pertunjukan ini berhasil mencuri perhatian semua pihak.

Ketua MGMP SBK MTsN Kota
Padang, Wahyu Prima Nelga, menambahkan bahwa karya tersebut lahir dari semangat
kolaboratif guru-guru seni budaya se-Kota Padang, dengan pendekatan lokal yang
kental melalui filosofi “Adat
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”
.

“Kami
ingin menggambarkan wajah Sumatera Barat yang toleran, harmonis, dan memegang
teguh nilai-nilai Pancasila,”
jelas Wahyu.

Selain penampilan tari
kolosal, dalam kesempatan yang sama, Pemko Padang juga menyerahkan bantuan satu
unit mobil jenazah kepada DP Korpri Kota Padang sebagai bentuk dukungan layanan
publik.

Upacara tersebut turut
dihadiri Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir, Ketua FKUB Salmadanis, jajaran
Forkopimda, tokoh masyarakat, perwakilan ormas, Bundo Kanduang, dan para
undangan lainnya.(haris tj)