DIBAHAS: Audiensi bersama dengan pedagang pasar di rumah dinas Wako Padang Panjang.(pemko padang panjang)
Padang Panjang, Sindotime –
Pemerintah Kota Padang Panjang terus mendorong upaya revitalisasi ekonomi di
Pasar Pusat melalui berbagai kebijakan dan inovasi. Dalam rangka memperkuat
komunikasi dan kolaborasi dengan para pelaku usaha, Wali Kota Hendri Arnis
bersama Wakil Wali Kota Allex Saputra menggelar audiensi bersama sejumlah
pedagang Pasar Pusat di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (6/8).
Pertemuan ini menjadi forum
diskusi terbuka untuk membahas berbagai strategi dalam meningkatkan daya tarik
Pasar Pusat sebagai pusat perdagangan dan destinasi belanja masyarakat. Salah
satu terobosan yang disampaikan oleh Wali Kota adalah penerapan sistem lalu
lintas satu arah di sekitar area pasar.
“Dengan pengaturan lalu lintas
yang baru ini, kami ingin memastikan setiap kendaraan yang melintas memiliki
pandangan langsung terhadap kegiatan dan keramaian di pasar. Ini bagian dari
upaya meningkatkan visibilitas dan potensi kunjungan,” ujar Wali Kota Hendri.
Selain itu, Pemko juga telah
melakukan penataan pedagang secara rutin setiap Senin dan Jumat untuk
menciptakan kenyamanan berbelanja. Ia mengakui, proses awal penataan sempat
mendapat penolakan, namun kini seluruh pedagang telah mendapatkan tempat
berjualan yang lebih tertib dan terorganisir.
Tak hanya siang hari,
aktivitas ekonomi juga didorong di malam hari dengan menyediakan area khusus di
Simpang Empat Pasar bagi pelaku UMKM. Bahkan, untuk menambah daya tarik,
diadakan hiburan musik pada Sabtu malam, termasuk lomba menyanyi untuk mencari
bakat lokal.
“Berbagai langkah ini telah
mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya jumlah pengunjung. Namun kami
menyadari, masukan dari para pedagang sangat penting untuk menyempurnakan
kebijakan ke depan,” tambahnya.
Dalam dialog tersebut, Riki
Datuak Nan Kodo Sati, salah seorang pedagang pakaian di Blok A Lantai 2,
menyampaikan apresiasinya atas inovasi Pemko. Namun ia juga menyoroti sejumlah
tantangan yang masih dihadapi para pedagang, terutama terkait kondisi ekonomi
masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
“Kami berharap tidak ada
tindakan yang memperberat, seperti penyegelan toko atau pemutusan listrik. Itu
akan menyulitkan kami untuk tetap bertahan,” ungkap Riki.
Ia juga menambahkan bahwa
perkembangan teknologi dan maraknya perdagangan online telah menciptakan tantangan
baru bagi pedagang pasar tradisional. Untuk itu, ia mendorong agar Pemko
menyediakan pelatihan dan pendampingan terkait pemasaran digital.
“Kami ingin belajar cara
berjualan online, agar bisa memperluas jangkauan pasar dan tetap bersaing di
era digital,” harapnya.
Audiensi ini juga dihadiri
oleh Asisten II Setdako Ewasoska, Kepala BPBD Kesbangpol I Putu Venda, Plt.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Ferino Romiko, serta sejumlah
pejabat terkait lainnya. Pemerintah berharap pertemuan seperti ini bisa menjadi
agenda rutin demi menciptakan ekosistem perdagangan yang lebih sehat dan
berkelanjutan di Padang Panjang.(*/zoe)