Longsor Tutup Sungai di Ngarai Sianok, Munculkan Genangan Besar Mirip Bendungan Alami

CEK LAPANGAN: Peristiwa tanah longsor yang terjadi di kawasan Ngarai Sianok, Kabupaten Agam.(bpbd agam)


Agam,
Sindotime
-Peristiwa tanah longsor yang terjadi di kawasan Ngarai Sianok,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah menimbulkan dampak serius terhadap aliran
sungai setempat. Longsoran menutup aliran sungai di wilayah Jorong Pahambek,
Nagari Kotopanjang, Kecamatan Ampekkoto, yang berada tepat di bawah kawasan
wisata Taman Panorama Baru, Bukittinggi.

Menurut
laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Agam, kejadian berlangsung pada Senin sore (15/9) sekitar pukul
16.30 WIB, saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Material longsor berupa
tanah dan pepohonan menutupi aliran sungai yang seharusnya mengalir menuju
daerah Sitingkai dan Palembayan.

Akibat
tertutupnya jalur sungai, terbentuk genangan besar dengan estimasi kedalaman
mencapai 8 meter dan panjang sekitar 250 meter. Kondisi ini menyerupai
bendungan alami dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi banjir bandang,
terutama jika sumbatan tidak tertangani dan tekanan air terus meningkat.

Seorang
warga setempat, Rahmad Irama, mengonfirmasi adanya penyumbatan total pada
aliran sungai. Ia menyebut genangan meluas hingga lebih dari 100 meter dengan
kedalaman sumbatan sekitar 6 meter. “Meski lokasi genangan cukup jauh dari
permukiman, keberadaannya sangat mengancam, terutama jika intensitas hujan
kembali tinggi,” ungkap Rahmad.

Menanggapi
laporan warga dan informasi dari staf Kecamatan IV Koto, Kepala Bidang
Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Ichwan Pratama Danda, menyatakan bahwa tim
gabungan telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Selasa siang
(16/9). Penanganan terhadap material longsor dijadwalkan akan dilakukan bersama
instansi terkait pada Kamis (18/9).

Koordinasi
telah dilakukan antara BPBD Agam dengan Dinas PUTR Kabupaten Agam, Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, pemerintah kecamatan, pihak nagari,
serta wali jorong setempat. Upaya pembersihan dan pengamanan di lokasi
diharapkan dapat mencegah terjadinya bencana susulan.

BPBD Agam
juga mengimbau masyarakat, terutama yang bermukim di daerah aliran sungai
bagian hilir, untuk tetap waspada. Potensi peningkatan volume air masih ada
jika hujan deras kembali terjadi dalam beberapa hari ke depan.(*/zoe)