PRESTASI: Para wakil Sumbar ketika menoreh prestasi di ajang kompetisi TIK bagi penyandang Disabilitas Tingkat Regional 3.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Sumbar kembali menorehkan prestasi dalam
ajang Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi Penyandang
Disabilitas Tingkat Regional 3, yang digelar oleh Badan Aksesibilitas
Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Digital RI.
Kegiatan ini berlangsung di Medan, Sumatera Utara, dari 30 Juli hingga 2
Agustus 2025, dan diikuti oleh peserta dari delapan provinsi di wilayah
Sumatera.
Dari total 117 peserta, Sumatera Barat mengirimkan 14 wakil
terbaiknya. Hasilnya, kontingen Sumbar berhasil tampil gemilang dengan mengoleksi
lima medali dari empat kategori lomba yang dipertandingkan. Dua medali emas
berhasil diraih, menegaskan posisi Sumbar sebagai salah satu kekuatan utama
dalam pemberdayaan disabilitas melalui teknologi.
Prestasi terbaik diraih oleh:
Atrianis dari Lubuk Basung, Kabupaten Agam, yang menyabet juara
1 di kategori Digital Public Relation Pendalaman.
Indah Tri Wahyuni dari Kota Padang Panjang, yang juga meraih
juara 1 pada kategori Digital Content Creator Pendalaman.
Sementara itu, tiga medali tambahan turut memperkokoh
pencapaian Sumbar:
Syamsul Bahri dari Padang meraih juara 2 di kategori Digital
Office Pendalaman.
Hendra Wijaya dari Kabupaten Solok membawa pulang juara 2 untuk
kategori Digital Public Relation Pendalaman.
Vino Bratama dari Padang meraih juara 3 dalam bidang Digital
Marketing Pendalaman.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa Sumatera Barat tidak
hanya serius dalam mengembangkan potensi SDM inklusif, tetapi juga aktif
mendorong literasi digital bagi penyandang disabilitas agar mampu bersaing di
era teknologi.
Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Siti Aisyah, menyampaikan
apresiasinya atas capaian ini. “Ini adalah bukti bahwa dengan dukungan dan
pembinaan yang tepat, penyandang disabilitas juga dapat berprestasi tinggi di
bidang teknologi informasi. Kami harap ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah
lain,” ungkapnya pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Ajang ini menjadi momentum penting dalam memperkuat
aksesibilitas digital serta membuka ruang yang lebih luas bagi penyandang
disabilitas untuk menunjukkan kemampuan dan kontribusinya secara nyata dalam
dunia TIK.(*/zoe)






