Suami Tersandung Masalah Hukum, Ibu dan Anak Berjuang Hidupi Keluarga jadi Kuli Batu

MEMPRIHATINKAN: Tim dari Dinas Sosial dan TP PKK Padang Pariaman ketika mendatangi kediaman Yulidawati.(dinas sosial)


Padang Pariaman, Sindotime-Warga Korong
Tarok, Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2×11 Kayutanam, Kabupaten
Padangpariaman, Yulidawati terpaksa harus menjalani kehidupan yang berat
setelah sang suami, Roni Kurniawan, tersandung kasus hukum. Untuk menghidupi
keluarganya, Yulidawati kini bekerja sebagai kuli batu, bahkan melibatkan
ketiga anaknya dalam pekerjaan tersebut.

Suaminya, Roni, ditahan oleh
pihak Polres Padang pariaman atas dugaan terlibat kasus pencurian mesin
ekskavator. Berdasarkan informasi yang diperoleh, mesin tersebut sebelumnya
dijadikan jaminan pinjaman kepada Roni. Namun, pemiliknya mengklaim bahwa mesin
itu dijual secara sepihak, hingga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke
pihak berwajib.

Meski demikian, Yulidawati
yakin bahwa suaminya tidak bersalah. Ia tetap berpegang pada harapan dan
berusaha keras demi keberlangsungan hidup keluarganya.

Situasi yang dialami
Yulidawati dan anak-anaknya mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten
Padangpariaman. Ketua TP-PKK Padangpariaman, Nita Christanti Azis, bersama
perwakilan Dinas Sosial setempat, mengunjungi kediaman Yulidawati pada hari
sebelumnya. Kunjungan ini tidak hanya untuk memberikan bantuan langsung, namun
juga sebagai bentuk empati dan dukungan moral.

“Kami sangat prihatin
atas kondisi yang dialami Ibu Yulidawati. Pemerintah daerah berkomitmen untuk
hadir dan memberikan bantuan yang berkelanjutan, terutama dalam hal
pemberdayaan ekonomi dan pendidikan anak-anaknya,” ujar Nita.

Pihaknya juga telah
menginstruksikan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk segera
memperbarui data keluarga Yulidawati dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS), agar mereka dapat menerima bantuan sosial secara lebih tepat sasaran.

Dinas Sosial Padangpariaman
menyatakan akan terus melakukan pendampingan, termasuk membuka peluang usaha
produktif bagi Yulidawati. Tujuannya, agar ia bisa mandiri secara ekonomi dan
tidak perlu lagi mengandalkan pekerjaan kasar.

Dengan penuh haru, Yulidawati
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah peduli terhadap
kondisi keluarganya.

“Saya sangat bersyukur atas
kepedulian ibu Nita, pemerintah daerah, dan masyarakat yang telah membantu kami
di saat sulit seperti ini,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.(*/zoe)