CEK LAPANGAN: Bupati Pessel, Hendrajoni bersama Tim teknis BNPB, Ketua DPRD Pessel, Darmansyah, dan para pejabat eselon II dan III lainnya ketika melakukan kunjungan ke Kampung Tanjung, Kecamatan Koto XI Tarusan.(pemkab pessel)
Pessel, Sindotime—Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan
(Pessel) bersama tim teknis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Pusat meninjau langsung kondisi jembatan gantung yang rusak parah di Kampung
Tanjung, Nagari Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, Selasa (19/8).
Peninjauan ini dipimpin langsung oleh Bupati Pessel,
Hendrajoni. Ini sebagai bentuk respon cepat atas laporan masyarakat terkait
kondisi jembatan yang tidak lagi bisa digunakan pascabanjir yang menerjang
kawasan tersebut beberapa waktu lalu.
Jembatan gantung yang menjadi penghubung utama antar kampung
ini kini dalam kondisi rusak berat. Akses vital warga untuk menuju sekolah,
pasar, dan fasilitas kesehatan pun lumpuh total.
“Kunjungan ini adalah wujud kepedulian pemerintah
daerah bersama BNPB pusat untuk memastikan langsung kondisi infrastruktur
publik yang berdampak besar pada kehidupan warga,” ujar Bupati Hendrajoni
usai peninjauan.
Ia menegaskan bahwa kerusakan jembatan ini bukan hanya
sekadar gangguan teknis, tetapi menyangkut keselamatan dan hak dasar warga
untuk mobilitas.
Tim teknis BNPB Pusat yang hadir turut melakukan pengecekan
terhadap struktur jembatan. Hasil awal menunjukkan bahwa jembatan tidak bisa
lagi digunakan dan membutuhkan pembangunan ulang secara permanen.
“Kita akan segera menyusun laporan teknis bersama BNPB.
Ini mendesak dan harus segera kita tindak lanjuti ke pemerintah pusat agar
bantuan rehabilitasi bisa segera dikucurkan,” kata Hendrajoni.
Tokoh masyarakat setempat, Simon Tanjung, menyambut baik
kedatangan tim tersebut. Dia berharap pemerintah pemerintah bergerak
cepat.
“Kami sangat berharap jembatan ini segera dibangun. Ada
lebih dari 1.000 jiwa di seberang sungai yang kini kesulitan akses,” ujarnya.
Menurut Simon, saat ini warga harus memutar sejauh beberapa
kilometer untuk bisa mencapai pusat nagari. Hal ini sangat menyulitkan,
terutama bagi anak-anak sekolah dan lansia yang memerlukan layanan kesehatan.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Yuskardi, menyatakan pihaknya telah melakukan
kajian awal sejak banjir menerjang kawasan itu.
“Kami sudah mengusulkan pembangunan jembatan ini
melalui dana siap pakai BNPB. Ini sudah masuk dalam prioritas utama,”
katanya.
Yuskardi juga mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan
darurat tidak memungkinkan karena lebar sungai dan arus yang deras.
“Solusi terbaik adalah pembangunan jembatan permanen
yang tahan terhadap bencana,” jelasnya.
Ketua DPRD Pessel, Darmansyah, yang turut hadir dalam
peninjauan mengatakan, pihak legislatif siap mendukung percepatan pembangunan
melalui penganggaran atau koordinasi lintas sektor.
“Ini menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak. DPRD
tentu akan memberikan dukungan penuh,” tegasnya.
Menurut Darmansyah, keberadaan infrastruktur penghubung
seperti jembatan bukan hanya memperlancar akses ekonomi, tetapi juga menjadi
simbol kehadiran negara dalam menjamin kehidupan warganya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap bersabar dan menjaga
keamanan di sekitar lokasi bekas jembatan, agar tidak terjadi kecelakaan.
Dalam kunjungan tersebut juga turut hadir beberapa pejabat
eselon II dan III lainnya, serta para tokoh masyarakat setempat yang
berharap pembangunan segera terealisasi. (*/zoe)