BERI PENJELASAN: Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah ketika memberikan keterangan kepada awak media.(pemprov sumbar)
Padang, Sindotime-Masyarakat diimbau untuk lebih waspada
terhadap potensi bencana, mengingat meningkatnya aktivitas Gunung Marapi dan
curah hujan yang diprediksi tinggi dalam beberapa hari ke depan. Ini
disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah usai menerima laporan
dari BMKG Sumbar terkait potensi bencana geohidrometeorologi di Padang pada
Kamis (20/3).
Menurut Mahyeldi, kombinasi
antara erupsi Gunung Marapi dan intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan
bencana sekunder, seperti longsor dan banjir lahar dingin (galodo), yang
berisiko mengganggu kelancaran arus mudik Lebaran. “Warga yang tinggal di
sekitar Gunung Marapi, Sitinjau Lauik, serta daerah rawan longsor dan galodo,
diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” ujar Mahyeldi.
Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat, bersama BMKG, telah menyiapkan sejumlah langkah mitigasi guna mengurangi
dampak buruk dari potensi bencana ini. Beberapa alat pemantau, termasuk kamera
dan sirine, telah dipasang untuk memperingatkan warga jika terjadi peningkatan
debit air di hulu sungai-sungai di sekitar Gunung Marapi. Selain itu, alat
berat dan pos siaga juga sudah ditempatkan di titik-titik rawan longsor,
khususnya di jalur-jalur mudik Lebaran.
BMKG akan memperbarui
informasi peringatan dini setiap tiga hari untuk memastikan masyarakat tetap
mendapat informasi terbaru tentang potensi bencana. Gubernur Mahyeldi juga
mengingatkan para pemudik agar selalu memantau perkembangan cuaca dan
peringatan dari BMKG sebelum melakukan perjalanan.
Untuk mempermudah akses informasi, cuaca dan peringatan
dini akan disebarluaskan melalui berbagai kanal publik, seperti videotron,
media sosial, layanan info mudik s.id/mudiksumbar, serta aplikasi Sumbar Madani
dan Info BMKG.(*/zoe)