Belajar dan Kenalkan Langsung Budaya Jepang melalui Nihongo Camp 2

ANTUSIAS: Para siswa yang ikut Nihongo Camp 2 yang diselenggarakan MGMP Bahasa Jepang.(pemko padang panjang)


Padang Panjang, Sindotime-Perkembangan positif terus
ditunjukan para pelajar Padang Panjang terhadap bahasa Jepang. Hal ini terlihat
dari partisipasi aktif empat sekolah—SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMKN 1 Padang
Panjang—dalam kegiatan Nihongo
Camp 2
yang diselenggarakan oleh MGMP Bahasa Jepang Cabdin 1. Acara
ini berlangsung di SMKN 1 Bukittinggi dan melibatkan pelajar dari berbagai kota
di Sumatera Barat hingga Riau.

Dengan mengangkat tema “Melalui Yurukyara Kita Perkenalkan
Potensi Daerah”
, kegiatan ini menggabungkan pembelajaran
bahasa dengan pengenalan budaya Jepang secara kreatif. Yurukyara sendiri merupakan
maskot khas daerah di Jepang yang dirancang dengan karakter lembut dan menarik
untuk mempromosikan identitas lokal.

Acara ini menghadirkan pengajar
tamu dari Jepang, Shigemura Sensei, serta melibatkan lebih dari 60 peserta dari
daerah seperti Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Solok, Payakumbuh, Pasaman,
hingga Pekanbaru.

“Melalui kegiatan seperti ini,
siswa tidak hanya belajar bahasa Jepang secara teoritis, tetapi juga mendapat
kesempatan untuk berinteraksi langsung menggunakan bahasa tersebut dalam
konteks nyata dan menyenangkan,” ujar Afis Alhadi, Ketua MGMP Bahasa Jepang
Cabdin 1.

Fitri Yansyah, Ketua MGMP
Bahasa Jepang Kota Padang Panjang, menekankan bahwa partisipasi sekolah-sekolah
ini mencerminkan komitmen dalam mendorong pembelajaran bahasa asing yang lebih
aplikatif. “Masing-masing sekolah mengirimkan tiga siswa untuk mengikuti
pelatihan. Ini adalah peluang penting untuk membuka wawasan mereka serta
menjalin relasi dengan pelajar dari berbagai daerah,” katanya.

Salah satu peserta, Himmah
Mayusarah dari SMAN 1 Padang Panjang, mengaku kegiatan ini memberinya semangat
baru. “Saya sangat senang bisa bertemu teman-teman baru dan belajar bahasa
Jepang dalam suasana yang menyenangkan. Ini pengalaman yang luar biasa,”
ujarnya.

Koordinator kegiatan, Paulina
Sensei, menjelaskan bahwa di akhir program, peserta dibagi ke dalam kelompok
untuk mempresentasikan karakter yurukyara buatan mereka dalam
bahasa Jepang. “Lewat presentasi ini, siswa belajar menyampaikan ide dan konsep
secara lisan, yang tentu sangat penting dalam penguasaan bahasa,” jelasnya.

Ketua MGMP Bahasa Jepang Riau
sekaligus guru dari SMAN 9 Pekanbaru, Bobby, menyatakan ketertarikannya pada
konsep kegiatan ini. “Model pembelajaran berbasis proyek seperti ini sangat
efektif. Kami akan mempertimbangkan untuk mengadaptasinya di Riau,” katanya.

Melalui keterlibatan aktif
dalam Nihongo Camp 2,
para siswa dari Padang Panjang tidak hanya memperluas pengetahuan budaya dan
bahasa Jepang, tetapi juga membangun jejaring antarpelajar lintas daerah, yang
diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan semangat belajar yang lebih tinggi ke
depannya.(*/zoe)