Padang  

Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Jantung Keluarga, PERKI-YJI Jalin Sinergi

DISKUSI: Pengurus PERKI Cabang Sumbar ketika melakukan kunjungan audiensi ke Ketua YJI Cabang Sumbar, Harneli Mahyeldi, di kediaman resmi Gubernur Sumbar pada Sabtu (12/7).(pemko padang)

Padang, Sindotime – Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Cabang Sumatera Barat melakukan kunjungan audiensi ke Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Cabang Sumatera Barat, Harneli Mahyeldi, di kediaman resmi Gubernur Sumbar pada
Sabtu (12/7). Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi antara dua lembaga yang memiliki visi serupa dalam bidang kesehatan jantung.

Delegasi PERKI Sumbar dipimpin oleh Ketua Dr. dr. Tommy Daindes, MKM, Sp.JP, SubSpAr(K), didampingi oleh Sekretaris dr. Meidianaser
Putra, Sp.JP FIHA, serta dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP, selaku Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat dan Humas. Dr. Dian juga dikenal sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Padang, yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan keluarga.

Pertemuan ini membahas peluang kerja sama strategis dalam mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit
jantung dan pembiasaan gaya hidup sehat sejak dini, terutama melalui pendekatan berbasis keluarga. Fokus utama adalah peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung di kalangan ibu rumah tangga dan generasi muda.

“Kami berharap dapat menginisiasi gerakan hidup sehat berbasis keluarga, yang sejalan dengan program-program Yayasan Jantung Indonesia. Ini menjadi bagian dari upaya kami dalam menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga jantung
sejak usia muda,” kata dr. Tommy dalam pertemuan tersebut.

Dalam kesempatan itu, dr. Tommy juga menyampaikan undangan resmi kepada Ketua YJI Sumbar untuk menghadiri
pelantikan pengurus baru PERKI Sumbar periode 2025–2028, yang dijadwalkan berlangsung pada 26 Juli 2025 di ZHM Premiere Hotel Padang.

Ketua YJI Cabang Sumbar, Harneli Mahyeldi, merespons positif inisiatif ini dan menyatakan dukungannya terhadap rencana kolaborasi. Ia menegaskan bahwa pendekatan melalui keluarga dan komunitas merupakan strategi efektif dalam menekan angka penyakit tidak menular, khususnya di kalangan usia produktif di Sumatera Barat.

“Kolaborasi ini penting dan perlu kita dorong bersama. Edukasi berkelanjutan kepada masyarakat akan menjadi kunci dalam mengurangi beban penyakit jantung di masa depan,” tuturnya.(*/zoe)