News  

1,2 Kg Sabu Plus 766 Kg Ganja Disita BNNP Sumbar Sepanjang 2024

DIBEBERKAN: Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol. Ricky Yanuarfi saat memberikan keterangan kepada awak media terkait penangkapan narkoba.(bnnp sumbar)


Padang, Sindotime-Sebanyak 1,2 kg sabu-sabu dan 766 kg ganja
sepanjang tahun 2024 disita Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Sumbar. “Dari
jumlah barang bukti tersebut, kami sebanyak 22 tersangka terkait penyalahgunaan
narkoba yang kami tangkap,” ujar Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol. Ricky
Yanuarfi, Rabu (12/6).

Menurut Ricky, BNNP Sumbar berfokus pada pengungkapan
jaringan sindikat narkoba secara menyeluruh, bukan hanya menangkap
penyalahguna. “Pada tahun 2024, kami berhasil mengungkap empat jaringan
sindikat narkotika,” tambahnya.

Menurut Ricky, jumlah peredaran sabu-sabu yang berhasil
diungkap menurun pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, BNNP
Sumbar menyita 2,1 kg sabu-sabu, sedangkan pada 2024 jumlahnya hanya 1,2 kg.
Sebaliknya, peredaran ganja yang berhasil diungkap justru meningkat. Pada 2023,
BNNP Sumbar menyita 37,47 kg ganja, sementara pada 2024 jumlahnya melonjak
menjadi 766 kg.

Ada tiga kasus besar dalam pengungkapan narkoba pada tahun
2024. Pertama, pada Februari, BNNP Sumbar mengungkap penyelundupan 946,82 gram
sabu-sabu dari Riau, yang dikendalikan oleh seorang narapidana di Padang dan
disimpan di beberapa gudang di Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, pada
April, pihaknya mengungkap peredaran 141,7 kg ganja dari Mandailing Natal,
Sumatera Utara, dengan seorang anggota polisi berpangkat Aipda terlibat sebagai
kurir. Pengendali dan pemodal peredaran tersebut adalah warga binaan. Ketiga,
pada Oktober, BNNP Sumbar bersama Bea Cukai mengungkap sindikat pengedar ganja
antarprovinsi, yang melibatkan jaringan dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera
Barat, dengan total 624 kg ganja berhasil disita.

Ricky juga menyebutkan bahwa Sumbar tidak hanya menjadi
jalur perlintasan narkoba dari Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, tetapi juga
menjadi pasar yang menguntungkan bagi para pengedar. Bahkan, Sumatera Barat
kini menjadi pemasok narkotika untuk provinsi lainnya.

Untuk memberantas peredaran narkoba, BNNP Sumbar terus
melakukan operasi 24 jam setiap hari tanpa henti. Selain itu, untuk mendeteksi
orang yang terindikasi positif narkoba, BNNP Sumbar telah memeriksa urin
197.862 orang pada 2024. Dari jumlah tersebut, 1.405 orang dinyatakan positif
narkoba.

Sebagai langkah pencegahan, BNNP Sumbar juga meluncurkan
program desa bersinar dengan membentuk sepuluh desa bersinar pada 2024. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba dari
tingkat desa. “Peran aktif masyarakat dan perangkat desa sangat penting
dalam mencegah peredaran narkoba,” jelas Ricky.

Selain itu, pada 2024, BNNP Sumbar juga membentuk 50 anggota
keluarga bersinar sebagai bagian dari program ketahanan keluarga antinarkoba.(*/zoe)