Moderasi Beragama Kunci untuk Menjaga Keharmonisan dalam Masyarakat Majemuk

DISOSIALISASIKAN: Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama kepada para lurah se-Kota Padang yang digelar Kemenag Kota Padang bekerja sama dengan Pemko Padang dan FKUB di Gedung Serbaguna Bagindo Aziz Chan, Balai Kota Padang.(haris tj/sindotime)


Padang, SindotimeSosialisasi
Penguatan Moderasi Beragama kepada para lurah se-Kota Padang digelar Kementerian
Agama (Kemenag) Kota Padang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Padang
dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Gedung Serbaguna Bagindo Aziz Chan,
Balai Kota Padang, Kamis (15/5).

Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari
Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 3 Tahun 2024 tentang Moderasi Beragama.
Regulasi tersebut mengatur mekanisme koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan dalam pelaksanaan penguatan moderasi beragama di berbagai level
pemerintahan.

Kepala Kantor Kementerian Agama
Kota Padang, Edy Oktafiandi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa moderasi
beragama merupakan kunci untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang
majemuk seperti Indonesia.

“Indonesia adalah bangsa yang
terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya. Perbedaan ini harus dijahit
dengan benang persatuan, dan salah satu caranya adalah melalui penguatan
moderasi beragama,” ujar Edy.

Ia menekankan bahwa
keberagaman merupakan anugerah dari Tuhan, yang seharusnya menjadi kekuatan dan
sumber toleransi. Menurutnya, dalam ajaran Islam sendiri, prinsip-prinsip
moderasi, keadilan, dan keseimbangan sudah melekat dalam nilai-nilai dasarnya.

“Bukan agamanya yang
perlu dimoderasi, melainkan cara pandang dan sikap umat dalam memahami dan
menjalankan ajaran agamanya. Ekstremisme lahir dari penafsiran yang keliru,
bukan dari ajaran agama itu sendiri,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Edy
berharap para lurah dapat menginternalisasi nilai-nilai toleransi dan
menerapkannya di wilayah masing-masing untuk menciptakan lingkungan yang damai
dan harmonis.

“Semoga kegiatan ini
menjadi langkah konkret menuju terwujudnya Kota Padang yang toleran, rukun, dan
menjadi contoh penguatan moderasi beragama di Indonesia,” pungkasnya.(haris tj)